1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Terorisme

Tersangka Serangan Paris Mulai Diadili di Belgia

5 Februari 2018

Salah Abdeslam didakwa terlibat baku tembak dengan polisi di Brussel Maret 2016. Ini adalah sidang awal sebelum Abdeslam diadili di Perancis terakiat perannya dalam serangan di Paris yang menewaskan 130 orang.

https://p.dw.com/p/2s7zo
Schaubild Terrornetzwerk Belgien
Foto: DW/B.Riegert

Brussel dalam status siaga Senin pagi (05/02) saat tersangka teroris Salah Abdeslam dikawal dari penjara di Paris untuk menghadiri sidang di ibukota Belgia itu.

Abdeslam adalah orang yang paling dicari di Eropa selama sekitar empat bulan , sebelum aksipenangkapannya di Brussel pada bulan Maret 2016. Pria keturunan Marokko  berkewargaan Perancis berusia 28 tahun ini diduga terkait dengan serangan teror November 2015 di Paris yang menewaskan 130 orang dan terlibat dalam pemboman di Brusselpada bulan Maret 2016.

Serangan terhadap bandara Zavantem di Brussel dan stasiun kereta bawah tanah di pusat ibukota Belgia itu terjadi beberapa hari setelah Abdeslam ditangkap.

Pengadilan Brussel, mendakwa Abdeslam terlibat dalam aksi baku tembak dengan polisi di ibukota Belgiaitu pada Maret 2016 yang menyebabkan tiga petugas terluka dan seorang tersangka teroris tewas. Dia ditangkap beberapa hari kemudian di kawasan pemukiman bermasalah di pinggiran ibukota Belgia. Sidang ini dijadwalkan berlangsung selama 4 hari.

Setelah sidang di Brussel berakhir, Abdeslam akan diadili di Perancis karena diduga memainkan peranan penting dalam serangan teror di Paris, dimana salah satu pelakuknya adalah saudara laki-lakinya

Abdeslam menolak untuk berbicara kepada penyidik selama hampir dua tahun berada dalam tahanan. Ia diawasi 24 jam oleh kamera video di penjara Fleury-Merogis dekat Paris.

Pihak berwenang berharap sidang di Brussels bisa memberi petunjuk lebih rinci tentang serangan di Paris yang menewaskan 130 orang, dan juga serangan bom bunuh diri di Brussel yang menewaskan 32 orang. Penangkapan Abdeslam diduga memicu anggota sel terornya untuk segera melaksanakan recananya melakukan serangan teror di kota Brussel.

vlz/as (AFP, dpa, AP)