1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tersandung Neymar, Rosell Undurkan Diri

24 Januari 2014

Presiden Barcelona Sandro Rosell mengundurkan diri menyusul transfer Neymar yang sarat prahara. Rosell dituding mengelabui publik dan melanggar ketentuan FIFA untuk mengamankan tandatangan bintang Brasil itu.

https://p.dw.com/p/1AwW2
Foto: Reuters

Gegabah adalah hal terakhir yang diinginkan Sandro Rosell melekat pada pribadinya. Terlebih di tengah drama kepindahan Neymar yang sarat prahara. Mungkin itu pula sebabnya ia memutuskan berpisah dari klub yang membesarkan namanya itu, "Waktu saya di FC Barcelona telah berakhir," kata sang presiden.

Neymar menandai ambisi FC Barcelona buat kembali ke puncak tahta Eropa. Striker Brazil itu lincah, haus gol dan dianugerahi kemampuan mengolah bola seperti yang cuma bisa dilihat pada legenda-legenda besar seperti Pele, Maradona atau Lionel Messi. Selama berbulan-bulan bekas bintang FC Santos itu menjadi rebutan dua raksasa Spanyol yang tak lelah berseteru, Barcelona dan Real Madrid.

Ketika Neymar akhirnya berlabuh di Katalunya, Rosell berbangga karena berhasil mendatangkan talenta terpanas di jagad kala itu, dengan dana hampir separuh dari jumlah yang dikucurkan Madrid buat menggaet Gareth Bale.

Ironisnya, Neymar pula yang kemudian mengakhiri karir Rosell di Camp Nou.

Drama Transfer

Rosell ditengarai mengelabui FIFA terkait dana transfer Neymar. Barcelona mengklaim membayar 57,1 juta Euro kepada FC Santos untuk mengamankan tandatangan bintang Brasil itu. Kenyataannya, kejaksaan menduga, Rosell membayarkan sebagian besar jumlah tersebut melalui pintu belakang.

"Selama beberapa hari terakhir, tudingan manipulasi yang tidak adil dan kejam mengarah pada dakwaan terhadap saya," ujar Rosell. "Sejak awal saya katakan, transfer Neymar Junior berlangsung di dalam koridor hukum yang ada." Ia bersikeras, dakwaan kejaksaan tidak lain adalah sebuah konspirasi, "tandatangan Neymar tidak diragukan memicu kebingungan dan rasa cemburu musuh-musuh kami."

Prahara berawal dari pengakuan manajemen Santos, bahwa pihaknya cuma menyepakati 17,5 juta Euro untuk kepindahan Neymar. Barcelona kemudian mengakui, sisa dana sebesar 40 juta Euro diserahkan kepada sebuah perusahaan berlabel N&N yang dimiliki Neymar dan ayahnya.

Gugatan Pendukung Barcelona

Seorang penggemar Barcelona, Jordi Cases kemudian menuntut manajemen Barca menjelaskan duduk perkara kepindahan Neymar. "Jika mereka memberitahu bahwa tidak ada konsep apapun di balik dana 40 juta Euro itu dan jika tidak dibayarkan Neymar tidak akan bergabung, itu saja sebenarnya sudah cukup," kata Cases. Tapi Rosell bergeming. "Saya cuma ingin jawaban saja," sanggah Cases yang kemudian membawa kasus itu ke pengadilan.

FC Barcelona Jubel Neymar
Barcelona mendapat segudang masalah buat menggaet bintang Brasil, Neymar dari FC Santos.Foto: Getty Images

Pengadilan mencatat, Barcelona dan FC Santos sepakat menyempurnakan transfer Neymar tahun 2014, ketika kontrak sang pemain berakhir. Kedua klub menandatangani kesepakatan yang mencakup klausul denda sebesar 40 juta jika salah satu pihak melanggar perjanjian.

Khawatir pemain incarannya itu direbut Madrid, Rosell lalu dikabarkan membuat kesepakatan terpisah untuk mendatangkan Neymar lebih dini dan sepakat membayar denda.Tidak jelas kenapa denda dibayarkan kepada perusahaan milik Neymar dan ayahnya.

Kejaksaan menduga Barcelona menggaet Neymar lewat pintu belakang. Terlebih, Rosell sebelumnya menjanjikan dana pinjaman 10 juta Euro kepada Santos untuk mengamankan kepindahan Neymar. Kontrak semacam itu melanggar ketentuan FIFA.

Rosell kini mengundurkan diri untuk fokus pada proses hukum. Posisinya digantikan oleh sang wakil, Josep Maria Bartomeu hingga pemilihan presiden berikutnya, pertengahan 2016 mendatang. "Saya bangga bisa mengabdi untuk Barcelona. Semoga presiden selanjutnya bisa lebih sukses," pungkas Rosell di ujung konferensi pers.