1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Terobosan bagi Ukraina

ml/cp18 April 2014

Kamis malam (17/04) pembicaraan antara Rusia, Ukraina, AS dan Uni Eropa membuahkan hasil. Menlu Rusia umumkan kesepakatan untuk bubarkan kelompok bersenjata ilegal di Ukraina.

https://p.dw.com/p/1Bkbv
Foto: picture-alliance/dpa

Kesepakatan antara Rusia, Ukraina, AS dan Uni Eropa tercapai setelah pertemuan berjam-jam pada hari pertama perundingan darurat. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan kepada wartawan, keempatnya telah menyetujui roadmap untuk mengurangi ketegangan di bagian timur Ukraina.

Lavrov menyampaikan juga empat hal yang disepakati, yaitu: semua kelompok militer ilegal harus dibubarkan. Semua gedung-gedung umum yang diduduki di beberapa kota di Ukraina timur harus dibebaskan dari pihak yang menduduki. Lavrov mengatakan juga, demonstran akan mendapat amnesti, dengan syarat harus menyerahkan senjata mereka, tetapi hanya jika mereka tidak dituduh melakukan tindak kriminal.

Keempat, Lavrov menyerukan reformasi konstitusional jangka panjang di Ukraina, serta menyinggung desentralisasi kekuasaan pemerintah Ukraina. Itu berbeda dengan sistem federalisme yang diusulkan Rusia bagi Ukraina beberapa waktu lalu.

Misi OSCE jadi fokus

Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Catherine Ashton, kepala urusan kebijakan luar negeri Eropa, juga berbicara kepada wartawan. Kerry menyatakan, langkah penting berikutnya adalah memastikan "bahwa kata-kata ini dilaksanakan."

Kerry menyebut kesepakatan itu sebagai hasil "sebuah hari kerja yang baik," tetapi ia juga memperingatkan Lavrov, bahwa Rusia bisa dikenai sanksi berikutnya, jika melanggar kesepakatan itu. Kesepakatan yang dicapai Kamis (17/04) itu mencegah rencana AS untuk menetapkan sanksi berikutnya terhadap Moskow.

Semua pihak juga setuju dengan pernyataan bersama, yang diumumkan sepenuhnya setelah pembicaraan, bahwa "Misi pengawas khusus Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE) akan memainkan peran utama dalam menyokong pemerintah Ukraina dan komunitas lokal, dalam melaksanakan langkah-langkah deeskalasi yang paling diperlukan." Rusia, Uni Eropa dan AS semuanya bertekad mendukung OSCE, termasuk mengirim pengawas.

Tidak jelas apa dampak kesepakatan itu atas orang-orang bersenjata pro Rusia yang menduduki gedung pemerintah di beberapa kota Ukraina. Kantor berita Reuters mengutip pemimpin kelompok separatis di kota Donetsk, yang mengatakan, proses pembersihan demonstran harus dimulai di lapangan Maidan di Kiev, yang jadi simbol protes massa terhadap presiden yang digulingkan, Viktor Yanukovych.

"Semua kelompok bersenjata harus dilucuti, semua gedung harus dikembalikan kepada pemimpin sahnya. Semua jalan yang diduduki secara ilegal, lapangan dan tempat-tempat umum lain di kota-kota Ukraina harus dikosongkan." Demikian kata-kata dari kesepakatan yang tercapai Kamis.

Negosiasi di Jenewa tersebut dianggap sebagai kesempatan kunci untuk sedikit mengurangi ketegangan timur-barat yang timbul akibat protes politik di Ukraina, dan referendum yang dipertikaikan ketika warga Krimea memutuskan jadi federasi Rusia.

ml/cp (afp, ap, dpa, rtr)