1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Jangan Mengombinasikan Makanan dan Minuman Ini

27 Juli 2019

Kombinasi makanan dan minuman yang banyak disantap orang ternyata belum tentu sehat bagi tubuh, bahkan bisa mengganggu kesehatan. Ada baiknya menengok kembali apakah sesuatu yang lezat atau praktis juga baik bagi tubuh.

https://p.dw.com/p/3MnOh
Bildkombo Kartoffeln und Fleisch

Siapa tidak suka makanan lezat. Kerap orang mengira, jika dua hal lezat dipadukan, hasilnya akan lebih lezat lagi. Sering kali itu benar, tetapi mungkin sudah kurang sehat buat tubuh. Yang lebih tidak menguntungkan lagi, kadang-kadang orang memang berusaha mengkonsumsi makanan yang sehat. Tapi ternyata yang baik bagi tubuh jika dimakan terpisah, kalau dikombinasikan bisa merugikan. 

Intinya mengkombinasikan makanan dan minuman bisa dilakukan, tetapi ada "aturannya". Tergantung sumber, aturannya bisa berbeda-beda, tapi yang paling umum adalah lima prinsip ini. Pertama, hanya makan buah saat perut kosong, terutama melon. Kedua, jangan mencampur pati dan protein. Ketiga, jangan mengkombinasikan pati dan makanan mengandung asam. Keempat, jangan mencampur beberapa tipe protein. Hanya konsumsi produk susu saat perut kosong, terutama susu. 

Berikut beberapa kombinasi makanan yang umum ditemukan, tetapi sesungguhnya kurang sehat.

Sandwich dan kopi instan 

Ini jenis sarapan yang sangat sering ditemukan. Bagi banyak orang ini sudah jadi kebiasaan. Masalahnya, karbohidrat sederhana di dalam roti sandwich mencegah kalsium di dalam keju untuk bisa dicerna dengan baik, padahal kalsium baik bagi kesehatan kardiovaskular. Jika ditambah kopi instan, tidak ada manfaatnya sama sekali bagi kesehatan. Solusinya: minumlah teh hijau, jangan kopi.

Kentang dan daging

Siapa bisa menolaknya? Sudah jelas enak. Tapi ini sebenarnya kombinasi yang tidak sehat. Pati yang dikandung kentang memerlukan cairan pencernaan yang alkalotis. Sementara protein di dalam daging memerlukan cairan pencernaan yang asam. Jika dikombinasikan, kedua makanan tertimbun di dalam perut dan menyulut rasa mulas, bersendawa dan penumpukan gas.

Pasta dan daging cincang

Ini kabar buruk bagi penggemar makanan spaghetti bolognese. Tapi seperti halnya kombinasi daging dengan kentang. Kelenjar liur pada manusia menghasilkan amilase, yang mentransformasi pati di dalam pasta menjadi gula. Dan jika gula sederhana menyelubungi protein, yang terdapat dalam daging, maka terbentuklah campuran kimia berbahaya yang bisa menyebabkan diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Produk susu dan nanas

Resep es krim nanas atau milk shake yang lezat bisa ditemukan di internet. Tetapi makanan asam membuat pencernaan berjalan lambat, terutama di pagi hari. Selain itu, nanas mengandung ensim bromelain yang bisa menyebabkan keracunan jika dicampur dengan produk susu. Bromelain juga menyebabkan susu mengental. Solusinya: campur aprikot atau prem kering dengan produk susu. Segar dan mudah diolah tubuh.

Mentimun dan tomat 

Ini salah satu kombinasi sayuran yang paling sering ditemukan di berbagai negara. Tapi menurut riset, kombinasi ini bisa mengganggu proses biokimia tubuh. Ini bisa menyulut proses pengapuran. Selain itu, waktu pencernaan kedua sayuran ini berbeda. Jika dikombinasikan, malah mengganggu sistem pencernaan. Jadi sebaiknya disantap secara terpisah.

Teh dan madu

Madu dinilai sebagai pemanis yang lebih sehat daripada gula. Tetapi dalam suhu tinggi bisa bermasalah. Madu yang lumer di dalam teh, dan dalam suhu tinggi terus menerus, misalnya di dalam termos, sebabkan Hydroxymethylfurfural (HMF), yang merugikan tubuh. Solusinya: nikmati madu dengan minuman dingin. Jika dengan kopi atau teh sebaiknya, pada suhu 50°-60° dan dihabiskan dalam beberapa menit.

Bir dan kacang

Ini kerap ditemui jika orang menikmati waktu luang bersama teman. Makanan berkadar garam tinggi mengandung banyak sodium, sehingga tubuh kehilangan banyak cairan, dan orang jadi haus. Akibatnya orang minum bir lebih banyak lagi, padahal bir mengandung kalori dalam jumlah cukup tinggi. Ini bisa menambah bobot tubuh. Solusinya: minum air putih atau air soda juga. 

Sumber: Healthline, lifehack, mindbodygreen (ml/hp)