1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Astronom Cina Temukan Bintang Pulsar Milidetik

1 Mei 2018

Lewat telekop FAST ilmuwan Cina temukan pulsar milidetik baru. Beijing terus mengejar ambisi menjadi salah satu negara adidaya yang berada di jajaran terdepan riset alam semesta.

https://p.dw.com/p/2wxJe
China weltgrößtes Radioteleskop
Foto: picture-alliance/AP Photo/L. Xu

Astronom Cina Temukan Bintang Pulsar Milidetik

 

Temuan Pulsar milidetik (MSP) baru lewat Five-hundred-meter Aperture Spherical radio Telescope (FAST) milik Cina menjadi prestasi teranyar riset astronomi para ilmuwan di negara itu. Cina terus meningkatkan kualitas riset astronominya untuk menjajari Amerika Serikat dan Eropa yang terlebih dulu menguasai riset alam semesta.

Temuan dikonfirmasi oleh team Fermi-Large Area Telescope pada tanggal 18 April, setelah melakukan proses ulang datanya. Fermi LAT adalah instrumen ilmu pengetahuan terpenting proyek satelit observatorium luar angkasa Gamma Ray Large Area Space Telescope-GLAST yang didanai 12 negara.

Pulsar yang baru ditemukan ilmuwan Cina diperkirakan berlokasi sejarak 4.000 tahun cahaya dari Bumi. Diduga ini merupakan pulsar radio milidetik paling lemah yang ditemukan dalam riset selama ini.

Pulsar adalah dua bintang neutron yang saling berrotasi. Pulsar yang baru ditemukan diberi nama PSR J0318 0253 dan periode rotasinya hanya 5,19 milidetik. Temuan tersebut diharapkan makin mendekatkan langkah dalam mendeteksi gelombang gravitasi fekuensi rendah.

Kunci riset gelombang gravitasi

"Pulsar dengan rotasi sangat tinggi seperti yang baru ditemukan, adalah bintang yang berusia relatif tua. Berdasar riset dasar, kami memperkirakan umurnya minimal satu milyar tahun", ujar Li Di, seorang peneliti di National Astronomical Observatories.

Li Di menyebutkan, pulsar dengan rotasi kecepatan tinggi bisa dijadikan jam sangat stabil untuk alam semesta. Pulsar radio milidetik seperti itu, juga bisa memainkan peranan penting untuk memahami evolusi bintang neutron. Serta untuk persamaan kondisi materi termampatkan.

Para ilmuwan juga mengembangkan penala denyut pulsar untuk mendeteksi gelombang gravitasi frekuensi rendah, yang dipancarkan dua atau lebih lubang hitam masif yang melakukan penyatuan atau fusi.

FAST milik Cina adalah radio teleskop piringan tunggal terbesar sedunia yang dresmikan 2016 silam. Sejauh ini, teleskop milik Cina itu telah menemukan 20 pulsar baru.

as/vlz