1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kommentar Griechenland Pleite

28 April 2010

Setelah obligasi pemerintah Yunani dinyatakan tidak bernilai lagi, negara Uni Eropa yang makin terpojok ini tidak lagi dapat memimjam uang di pasar keuangan bebas dengan kondisi yang dapat dipertanggungjawabkan.

https://p.dw.com/p/N8qV
Foto: picture alliance / dpa / DWMontage

Tanggal 19 Mei, Yunani harus melunasi pinjaman berniali 8,5 miliar Euro. Kemungkinan besar, Yunani tidak dapat membayar utang itu. Kini, Dana Moneter Internasional dan Uni Eropa harus bersama-sama mengucurkan dana bagi Yunani, terlepas apakah mereka mau atau tidak. Kanselir Angela Merkel tidak lagi dapat bersikap menahan diri. Tarik ulur terkait Yunani di kalangan para menteri Jerman dan anggota parlemen mempercepat tren negatif yang dialami Yunani.

Pemilik saham dan obligasi pemerintah sebelumnya ragu, kapan Uni Eropa akan mengucurkan kredit bantuannya. Tapi tiba-tiba semua berjalan sangat cepat. Dalam 24 jam perusahaan pemeringkat Standard & Poor's menurunkan peringkat Yunani yang ibarat hukuman mati bagi negara itu.

Yunani adalah batu domino yang pertama, batu kedua juga sudah mulai goyah. Portugal juga diturunkan peringkat kredibilitas kreditnya. Negara kecil ini dililit utang luar negeri. Paket penghematan yang diluncurkan selama ini dinilai belum memadai. Kini, pasar keuangan yang anonim mulai membombardir Portugal dengan tawaran bernilai miliaran Dollar.

Kepala negara dan pemerintahan Uni Eropa perlu menggelar KTT istimewa untuk menunjukkan pada pasar keuangan: kami tidak siap menerima begitu saja serangan-serangan pemilik saham, hedgefond dan perusahaan pemeringkat. Eropa tidak boleh lagi dipojokkan oleh pasar finansial, Eropa harus berani bertindak.

Untuk kasus Yunani yang dapat menolong hanyalah insolvensi terkendali yang dampaknya harus dipikul semua pihak yang membeli surat obligasi pemerintah Yunani dan selama ini meraup keuntungannya. Bank swasta, pemilik surat berharga dan hedgefonds harus siap kehilangan sebagian laba dari spekulasi seputar Yunani. Mungkin ini akan berujung pada kebangkrutan beberapa bank di Jerman dan Perancis.

Ini adalah efek kapitalisme yang tak terkendali yang dapat kita amati dalam dua tahun krisis terakhir. Perusahaan pemeringkat swasta seperti Standard & Poor's memutuskan masa depan suatu negara. Yunani tidak berubah sejak kemarin. Tapi hari ini rakyat, sumber daya, hotel dan pabriknya tidak lagi memiliki nilai yang berarti di mata perusahaan pemeringkat swasta.

Ini adalah permainan virtual yang jauh dari realita. Mungkinkah perusahaan pemeringkat bersekongkol dengan pemilik surat asuransi yang berspekulasi bahwa Yunani tidak akan mampu mengembalikan pinjamannya? Mungkinkah Yunani dibuat bangkrut secara sistematis?

Hanya ada tiga perusahaan pemeringkat di seluruh dunia. Secara resmi mereka tidak menyarankan untuk membeli atau menjual saham tertentu, tapi mengeluarkan penilaian mereka sebagai pendapat pribadi. Jadi, tidak ada yang bisa meminta ganti rugi jika penilaian tersebut menyimpang.

Sebelum krisis ekonomi, perusahaan pemeringkat menyatakan bahwa surat berharga sampah atau junk bond merupakan investasi yang aman. Perusahaan pemeringkat juga bisa melakukan kesalahan, bahkan kesalahan yang sangat fatal. Sistem ini sungguh rusak dan seharusnya segera dihapuskan.

Salah satu konsep yang kini dapat membantu adalah jika negara Uni Eropa dan Bank Sentral Eropa membeli surat obligasi pemerintah Yunani dan Portugal untuk mengantisipasi langkah para spekulan. Hal ini memang tidak legal menurut kesepakatan Uni Eropa, tapi situasi seperti ini pasti tidak terbayangkan oleh para penggagas zona mata uang bersama 15 tahun lalu. Berkas kesepakatan dapat diubah. Tapi Eropa adalah suatu kesatuan yang tidak boleh dibiarkan ambruk begitu saja.

Bernd Riegert Deutsche Welle Porträtfoto
Bernd RiegertFoto: DW

Bernd Riegert/Ziphora Robina