1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Super-Tuesday Tanpa Hasil Super

6 Februari 2008

Tak ada yang berhasil memperoleh kemenangan menentukan dari Selasa Super. Karcis ke Gedung Putih bagi para calon dari kedua partai masih belum didapatkan.

https://p.dw.com/p/D3J5
(AP Photo/Julie Jacobson)
Pendukung Clinton di New YorkFoto: AP

Yang masih bisa menyatakan diri sebagai pemenang dari peristiwa Selasa Super alias Super Tuesday, tampaknya hanya John McCain. Senator Arizona ini sampai beberapa pekan lalu tidak dianggap sebagai pesaing serius. Namun pemilihan pendahuluan serentak di 24 negara bagian Selasa (05/02) mengubah segalanya.

(AP Photo/Charles Dharapak)
John McCain bersama istrinya dalam pesta Super Tuesday di PhoenixFoto: AP

Kini politikus gaek berusia 71 tahun ini muncul sebagai favorit Partai Republik, dengan kemenangan di 9 negara bagian. Termasuk dua negara bagian terpenting, dengan jumlah delegasi terbesar, yakni New York dan California. Sementara Mitt Romney yang sebelum ini menjadi favorit, cuma berhasil menang di 7 negara bagian dengan jumlah delegasi yang kecil pula.

Tak heran, kalau usai Selasa Super, John McCain mengatakan, bahwa kendati ia tak keberatan dengan predikat underdog sebelumnya, namun kenyataannya kini sudah berubah:

“Malam ini, saya kira kita harus membiasakan diri pada kenyataan bahwa kita merupakan calon terkuat Partai Republik untuk pemilihan presiden.“

Pertarungan masih panjang memang. Sejauh ini jumlah delegasi yang berhasil didapat McCain baru 570. Ia memang unggul cukup jauh dari pesaing terdekatnya, Mitt Romney, dengan 251 delegasi, dan Mike Huckabee dengan 175 delegasi. Namun untuk menjadi calon terpilih Partai Republik, dibutuhkan 1.191 delegasi.

(AP Photo/Elise Amendola)
Hillary Clinton berbicara di depan pendukungnya di New York (05/02)Foto: AP

Di kubu Partai Demokrat, pertarungan lebih ketat lagi. Tak ada satupun dari dua calon utama, Hillary Clinton dan Barrack Obama, yang berhasil memperoleh kemenangan menentukan.

Hillary Clinton sebetulnya hanya menang di 8 negara bagian, sementara Barrack Obama di 13 negara bagian. Namun dari perolehan akhir delegasi, Clinton unggul dengan 725 delegasi dibanding Obama yang 625 delegasi. Karena kemenangan Clinton antara lain diperoleh di dua negara bagian terpadat pemilihnya, yakni New York dan California.

Namun langkah ke pencalonan akhir Partai Demokrat masih jauh. Karena jumlah delegasi yang dibutuhkan untuk jadi calon Partai Demokrat di Pemilihan Presiden November mendatang adalah 2025 delegasi.

Betapapun, baik Clinton maupun Barrack Obama mengganggap hasil yang mereka capai sesudah Super Tuesday merupakan pencapaian menentukan. Kepada para pendukungnya sesudah Selasa Super, Hillary Clinton mengatakan bahwa hasil ini membuktikan bahwa:

“Anda semua sekarang ini sudah bersiap untuk menyambut seorang presiden baru yang akan membawa serta suara Anda, nilai-nilai Anda dan impian-impian Anda ke Gedung Putih Anda“.

(AP Photo/M. Spencer Green)
Barack Obama berpidato pada hari Super Tuesday di ChicagoFoto: AP

Di tempat lain, senator Barack Obama tak kurang optimisnya:

"Muncul satu hal penting pada malam di bulan Februari ini. Bahwa kita tidak membutuhkan hasil terakhir untuk mengetahui bahwa saatnya telah tiba bagi kita”.

Saatnya memang telah tiba untuk suatu sejarah baru dari salah satu John McCain, Hillary Clinton atau Barrack Obama. Yakni presiden tertua, presiden perempuan pertama atau presiden kulit hitam pertama. Namun sejarah mana yang akan benar-benar tercatat, masih harus ditunggu.