1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

170908 AIG Rettung USA Finanzkrise

17 September 2008

American International Group (AIG) adalah raksasa di sektor asuransi. Tumbangnya lembaga keuangan Amerika AIG tak hanya berdampak negatif pada ekonomi Amerika, tapi merupakan malapetaka bagi pasar keuangan global.

https://p.dw.com/p/FJgQ
Markas AIG di New YorkFoto: AP

Tampaknya, untuk sementara waktu, pasar keuangan Amerika dan dunia terhindar dari malapetaka ini. Pasalnya, Bank Sentral Amerika The Fed bersedia memberi suntikan dana bagi AIG yang dirundung kemelut. Dengan aset 1,2 triliun Dollar AS dan 74 juta klien, konsorsium AIG adalah perusahaan asuransi terbesar dunia. Pakar Economic Outlook Group Bernard Baumohl:

"Sebagian orang baru sekarang sadar, bahwa bank ini tidak boleh bangkrut…“

Apa penyebab terpuruknya perusahaan asuransi terbesar dunia ini? AIG ikut berspekulasi dan membeli obligasi, antara lain surat utang yang berdasar pada kredit rumah, senilai 400 miliar Dollar AS. Selain itu, AIG memberikan asuransi kredit bagi bank lain. Instrumen ini digunakan lembaga keuangan besar untuk saling melindungi dari risiko kegagalan debitur dalam melunasi kredit. Peliknya, bila AIG bangkrut, maka surat asuransi yang diterima bank lain menjadi tak berarti.

Malam Selasa (15/09), salah satu lembaga pemberi peringkat bank menurunkan penilaian kredit AIG. Dengan penurunan rangking ini AIG terdesak untuk mengajukan jaminan baru. Hanya saja, tidak ada lembaga keuangan swasta yang mampu atau bersedia memberi pinjaman pada AIG. Bank investasi Lehman Brothers bangkrut, Merril Lynch terpaksa dijual dan bank hipotek rumah Fannie Mae dan Freddie Mac tumbang. Yang tersisa hanya Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve System atau sering disebut The Fed. Josef Stiglitz, penerima Nobel Ekonomi dan guru besar Universitas Columbia:

"Tentu, ini juga merupakan sejenis asuransi. Tapi Anda juga dapat menyebutnya permainan judi di Wall Street."

American International Group (AIG) ibarat gurita keuangan. Bangkrutnya lembaga keuangan yang memiliki cabang perusahaan di 130 negara ini tentu berimbas pada pasar uang global. Bank-bank di seluruh dunia terpaksa menurunkan nilai portfolionya dan memberi penilaian ulang pada situasi pasar uang dan kredit dunia. Kemungkinan besar, ambruknya AIG menyebabkan efek domino yang juga menyeret lembaga keuangan lainnya ke ambang kebangkrutan.

Tak heran bila dunia finansial menarik nafas lega menyusul pengumuman bahwa Bank Sentral Amerika The Fed memberi suntikan dana sebesar 85 miliar Dollar AS pada AIG. Akibat krisis perbankan Amerika, elit keuangan seperti Lehman Brothers, Merril Lynci dan kini American International Group memang kehilangan kemandiriannya. Tapi, setidaknya untuk sementara waktu, pasar keuangan global terhindar dari malapetaka besar. (zer)