1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Stuttgart Tahan Barcelona

24 Februari 2010

Stuttgart, kesebelasan Jerman yang sedang terpuruk di kompetisi dalam negeri Bundesliga, mengejutkan klub terbaik dunia, Barcelona. dalam pertandingan kandang perdelapan final Liga Champions.

https://p.dw.com/p/M9z4
Pemain Stuttgart Aleksandr Hleb menempel ketat bintang Barcelona Lionel MessiFoto: AP

Stuttgart sempat unggul di babak pertama dan baru disamakan Barcelona di babak kedua. Kedua kesebelasan mensyukuri hasil pertandingan yang berakhir 1-1.

"Angka 1-1 bagi kami sudah merupakan hasil yang sangat baik. Tak banyak tim di dunia ini yang bisa memetik hasil seri dengan Barcelona. Karenanya kami sangat gembira. Dan sangat optimis menghadapi pertandingan kedua nanti," demikian pelatih Stuttgart Christian Gross.

Tak dinyana, Stuttgart menguasai jalannya pertandingan babak pertama. Pemain kelahiran Brasil yang belum lama jadi pemain nasional Jerman, Cacau, mencetak gol Stuttgart di menit ke 25 dengan sundulan tajam menyambar umpan Timo Gebhart. Sesudah itu Stuttgart makin merajalela, menciptakan berbagi peluang, namun gagal membuahkan gol tambahan.

"Saya sangat gembira bisa mencetak gol, juga dengan hasil secara keseluruhan. Ini hasil yang tidak kami sangka sebelumnya. Namun seharusnya kami bisa mencetak gol lebih banyak lagi, khususnya di babak pertama," pencetak gol Stuttgart, Cacau, mengomentari jalannya pertandingan.

Champions League
Cacau mampu menangkan duel udara lawan Puyol, jebol gawang Barcelona pada menit ke 25Foto: AP

Di pihak Barcelona hasil imbang ini juga disambut gembira. Pelatih Pep Guardiola mengaku, timnya bermain buruk di babak pertama, dan hanya nasib baik yang menyelamatkan mereka dari kebobolan lebih banyak. Baru di babak kedua mereka bangkit, dan mencetak gol balasan di menit ke 52 lewat Zlatan Ibrahimovic.

"Pertandingan yang berat. Kami sungguh harus berjuang keras. Baru di babak kedua kami menemukan permainan kami. Dan hasil akhir 1-1, cukup baik. Tetapi jika kami mau mempertahankan gelar, kami harus bekerja lebih keras. Liga Champions memang sangat berat, sulit, dan penuh tantangan. Jangan kira bahwa karena kami juara bertahan semuanya akan berlangsung mudah. Ada kalanya semua berjalan lancar, ada kalanya tidak. Tapi yang jelas, kalau mau menjadi juara, kami harus mampu mencapai kemampuan terbaik kami. Saya tak ragu, kami mampu," tandas Pep Guardiola.

Hasil ini juga memberi catatan khusus bagi ujung tombak El Barca, Zlatan Ibrahimovic. Karena untuk pertama kalinya ia berhasil mencetak gol di babak Knock Out Liga Champions. Selama ini, bersama berbagai klub lain sebelumnya, Ibra bisa merajalela di babak penyisihan grup, namun selalu mati kutu di babak selanjutnya.

Betapapun Ibrahimovic tak mau sesumbar, "Mereka menciptakan banyak peluang bagus, dan mengendalikan jalannya permainan di babak pertama. Sebaliknya kami membuat terlalu banyak kesalahan. Di babak kedua kami tampil lebih baik. Dan saya berhasil mencetak gol, dan hasil seri ini cukup baik untuk tim kami. Namun kami harus berjuang lagi di pertandingan nanti. Terlepas dari itu, saya tidak setuju kalau dikatakan Barcelona sekelas di atas Stuttgart. Kami sama saja dengan semua kesebelasan lain."

Dalam pertandingan lain, klub Prancis Girondins Bordeaux mencatatkan rekor 6 kemenangan berturut-turut di Liga Champions, dengan menekuk tuan rumah klub Yunani, Olympiakos, 1-0.

Rabu malam (24/02), Liga Champions berlanjut dengan Inter Milan menjamu Chelsea dan CSKA Moskow menjamu Sevilla Spanyol. Namun pusat perhatian dipastikan terarah ke Milan. Bukan saja karena di atas kertas menjanjikan permainan lebih berkualitas. Tetapi juga karena memunculkan segi emosional dan sejarah yang kental. Ini pertama kalinya Jose Mourinho tampil sebagai pelatih Inter menghadapi Chelsea yang dulu ia tangani. Terlebih Chelsea juga kali ini ditangani Carlo Anceloti, yang dulu menangani AC Milan, tim sekota dan seteru bebuyutan Inter. Sebagaimana biasa Jose Mourinho sudah sejak awal melancarkan perang urat syaraf. Apalagi sesaat setelah didepak Chelsea, ia menjanjikan untuk "membunuh" Chelsea di Liga Champions, jika ia menangani klub lain.

GG/HP/rtr/uefa/barcelona.com