1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Skandal Penyadapan Mengancam Citra Media Massa

20 Juli 2011

Skandal penyadapan tabloid "News of the World" dinilai tidak hanya akan berpengaruh kepada perusahaan-perusahaan Murdoch, melainkan akan merusak citra wartawan secara umum.

https://p.dw.com/p/120Dy
Keluarga Murdoch hadap parlemen Inggris
Keluarga Murdoch hadap parlemen InggrisFoto: picture alliance/dpa

Setelah sesi tanya jawab Rupert dan James Murdoch di parlemen Inggris terkait dengan skandal penyadapan tabloid “News of the World“, berbagai harian internasional dalam tajuknya kembali mengomentari isu ini. Harian Swiss Tages-Anzeiger yang terbit di Zürich menulis: Belum ada yang bisa mengatakan, pelajaran apa yang bisa ditarik dari skandal ini. Tetapi shock yang timbul karena terungkapnya kasus ini telah menyebabkan kemauan tidak lazim untuk melakukan reformasi. Keragaman media massa dan pengertian konsep demokrasi, serta transparansi politik dan pengawasan polisi harus kembali dipertimbangkan. Pers juga harus mendisiplinkan dirinya untuk menghindari segala bentuk pengawasan negara. Tetapi jutaan pembaca koran juga harus bertanya kepada dirinya apakah mereka bersedia untuk mengubah kebiasaannya sendiri. Dikhawatirkan, ini ternyata langkah yang terlalu revolusioner bagi banyak orang.

Sementara itu harian Italia liberal La Repubblica mengenai skandal Murdoch berkomentar: Putih seperti warna bajunya dan penuh amarah dibalik topeng kerendahan hati, konglomerat media Rupert Murdoch akhirnya harus menundukkan dirinya kepada demokrasi Inggris. Karena walaupun slogan-slogan para demonstran yang mengatakan “rakyat Inggris menentang Murdoch”, sebenarnya tidak berbahaya, dibandingkan lumpur yang dilemparkan perusahaan-perusahaan medianya sendiri, dimulai dengan Fox Amerika, yang sekarang justru memusuhi Murdoch, konglomerat yang dikejar-kejar oleh kemarahan rakyat ini sekarang akhirnya juga menjadi lemah. Memang sesi tanya jawab di parlemen selama tiga jam kemarin tidak akan menghancurkan imperiumnya, karena sebenarnya itu hanya formalitas. Tetapi seperti yang selalu di katakan orang Inggris sendiri: Di negara-negara yang beradab, formalitas juga merupakan intinya.

Skandal penyadapan di Inggris juga dikomentari oleh harian Polandia Dziennik Gazeta Prawna dalam tajuknya. Harian ini menulis: Skandal terkait “News of the World” sayangnya tidak hanya akan meninggalkan pengaruh negatif kepada perusahaan-perusahaan media milik konglomerat asal Australia ini. Kasus tersebut memberikan kesempatan baik untuk menyerang wartawan dalam lingkup yang lebih luas. Memang orang bisa suka atau benci tabloid, tetapi tabloid-tabloid mencoba mengawasi pemerintah - biasanya memang tanpa melanggar hukum. Sekarang, ketika Murdoch harus memberikan pernyataan mengenai sikap pegawainya di depan parlemen, akan menjadi jauh lebih mudah untuk bertanya kepada wartawan lain, darimana sumber informasi mereka. Dengan ini kredibilitas mereka bisa dipertanyakan atau citranya bisa rusak karena kecurigaan, bahwa mereka juga menggunakan metode-metode yang kotor.

Kemungkinan media akan dapat melewati ujian ini. Tetapi apa yang akan terjadi kalau diketahui, bahwa metode-metode yang digunakan wartawan-wartawan perusahaan Murdoch juga digunakan di tempat lain. Kalau begitu tidak ada seorang pun yang akan menerima permintaan maaf, dengan alasan bahwa skandal “News of the World” tidak akan pernah terungkap, kalau wartawan-wartawan dari media lain tidak menguaknya.

Sementara itu harian Perancis Le Monde menyoroti konsekuensi skandal penyadapan terhadap politik Inggris. Harian ini menulis: Sekarang kepala pemerintahan yang konservatif juga menjadi lemah karena skandal terkait konglomerat media Rupert Murdoch. Ini merupakan skandal dengan banyak teka-teki yang mengguncang banyak institusi di kerajaan Inggris. Skandal ini membuka sistem imperium Murdoch yang meresahkan sistem demokrasi. Di satu sisi mereka kerjasama dengan beberapa oknum polisi papan atas, yang disogok dengan berbagai macam cara. Dan kepolisian ternyata sudah sejak lama menutup mata bagi praktik pers Murdoch. Selain itu para politisi selama ini juga menjaga hubungan dengan kelompok media yang mereka takuti. Baik kubu konservatif, maupun politisi Partai Buruh, semua memelihara hubungan mereka dengan Murdoch.

Anggatira Gollmer/dpa/afp
Editor: Agus Setiawan