1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Skandal pedal gas: AS Nyatakan Toyota Aman

9 Februari 2011

Kabar baik bagi Toyota : peneliti badan antariksa NASA menyatakan tidak ada masalah elektronik pada mobil Toyota. Seputar pergantian tahun 2009/2010, lebih dari 8 juta mobil Toyota terpaksa ditarik dari pasaran, akibat

https://p.dw.com/p/10Em9
Foto: AP

Toyota boleh senang, sistem elektronik pedal gas mobil yang diproduksinya terbukti tidak bermasalah. Teknisi badan antariksa NASA yang memeriksa, telah meloloskan mobil Jepang itu usai inspeksi yang berlangsung selama 10 bulan. Masalah gas pedal Toyota disorot khusus, karena sejumlah orang mengalami kecelakaan, bahkan tewas, setelah mobil yang dikendarai semakin cepat meluncur akibat pedal-gas yang tak bisa dikontrol. Kementrian Transportasi AS telah menerima sekitar 100 laporan mengenai kecelakaan akibat pedal gas yang terblokir. 17 laporan diantaranya berakhir dengan kecelakaan di mana 5 orang tewas.

Menteri transportasi AS, Ray LaHood telah berulang kali menegaskan dugaannya bahwa kecelakaan mobil-mobil Toyota di AS ibat dari masalah elektronik. Sekarang ia mengakui telah salah duga. Tim pakar tehnik NASA yang ia tugasi untuk menyelidiki sebab-musabab masalah itu, mengatakan bahwa selain kelalaian manusia, ada masalah mekanik yang menyebabkan kecelakaan itu. Dikatakannya, "Ada dua alasan tehnik kenapa mobil-mobil Toyota bisa tanpa sengaja bisa meluncur semakin cepat . Yang pertama, menyangkutnya karpet di bawah pedal gas ketika mengemudi. Kedua, menempelnya pedal gas yang menyebabkan pengemudinya tidak bisa mengendalikan kecepatan."

Meski terbukti bukan masalah elektronik, Toyota masih harus menghadapi konsekwensinya. Masalah mekanik merupakan tanggung jawabnya. Pun reputasi Toyota yang sebelumnya terkenal sebagai mobil aman, kini tercemar. Setelah merugi milyaran dolar akibat penarikan jutaan mobil dari pasaran, perusahaan mobil terbesar di dunia ini berada dalam keadaan lemah. Akan butuh waktu untuk kembali ke posisi sebelumnya.

Pada tahun 2008 Toyota berhasil merebut status sebagai perusahaan otomotif terbesar dari General Motors. Kini GM mulai bangkit kembali, dan setelah recall besar-besaran yang berlangsung di Amerika Serikat, Toyota kalah bersaing dalam perebutan pangsa pasar mobil yang ketat.

Analis pasar otomotif Ryoichi Saito dari Mizuho Investors Securities menilai, berkurangnya pangsa pasar Toyota bukan saja disebabkan oleh masalah tehnik yang dihadapi, tapi juga karena penanganan krisis, yang oleh banyak pihak dianggap lamban, birokratis dan tidak sensitif. Akio Toyoda, direktur eksekutif perusahaan Toyota akhirnya terpaksa tampil di hadapan parlemen AS.

Amerika Akio Toyoda Toyota
Direktur Eksekutif Toyota Motor Corporation, Akio ToyodaFoto: AP

Meningkatnya kritik akhirnya mendorong Toyota untuk memperketat kebijakan penarikan mobilnya dan sejak 2009, telah menarik sekitar 16 juta unit mobil. Januari lalu, Toyota mengumumkan akan menarik 1,7 juta mobil di seluruh dunia akibat dugaan kebocoran pada tangki bensin. Sampai kini jenis mobil yang direcall oleh Toyota, termasuk Camry, Avalon, Prius, Tacom, Lexus dan Tundra.

Dalam keterangannya di Washington, menteri transportasi AS, Ray LaHood mengatakan, bahwa ia merasa mobil-mobil Toyota itu aman dan putrinya telah membeli sebuah minivan, Toyota Sienna. Hari Rabu harga saham Toyota melonjak 5.16 persen. Meski masih panjang, tampaknya perusahaan mobil Jepang ini, sudah berada di jalan yang baik .

dpa/afp/Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk