1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Singkirkan Madrid, Barcelona Melangkah ke Wembley

4 Mei 2011

FC Barcelona berhasil menahan imbang Real Madrid, 1:1. Seperti pada pertandingan leg pertama babak semifinal Liga Champions antara kedua klub Spanyol ini, soal kepemimpinan wasit kembali dipermasalahkan.

https://p.dw.com/p/119IK
Pedro Rodriguez sarangkan gol bagi BarcelonaFoto: AP
Para komentator Spanyol tidak bisa mempercayainya. Menit-menit awal babak ke-dua, gol pemain Real Madrid Gonzalo Higuain dianulir oleh wasit Frank De Bleeckere. Christiano Ronaldo dianggap melakukan pelanggaran terhadap pemain tengah Barcelona Javier Mascherano sesaat sebelum Higuain menaklukkan kiper Barca Victor Valdes. Ronaldo mengatakan, Gerard Pique mendorongnya dan ia jatuh menimpa Mascherano. Ronaldo menuduh Mascherano berpura-pura, seperti para pemain Barca lainnya.
Dalam konferensi pers usai pertandingan, asisten pelatih Madrid Aitor Karanka menolak berkomentar atas kejadian tersebut. "Kesalahan wasit kan dilihat oleh seluruh dunia. Pertandingan ini kan disiarkan di mana-mana. Jadi saya tidak harus mengatakan apa-apa lagi."
Seperti pada pertandingan leg pertama babak semifinal Liga Champions antara kedua klub Spanyol ini, soal kepemimpinan wasit kembali dipermasalahkan. Gol Higuain dianggap bisa mengubah hasil akhir pertandingan. Kiper Madrid Iker Casillas mengatakan timnya telah dimatikan langkahnya oleh wasit, sementara Ronaldo menambahkan "tahun depan mereka seharusnya langsung memberikan Piala Liga Champions kepada Barca".
Direktur olahraga klub Real Madrid Jorge Valdano juga tidak bisa menyembunyikan emosinya, "Sayangnya kami harus mengatakan, bahwa pertandingan kali ini kembali dipengaruhi sikap wasit. Ia kembali mengambil keputusan penting dengan menganulir gol Higuain."
Sementara itu, pelatih Barcelona Pep Guardiola hanya memuji timnya yang berhasil mencapai final dan yakin bahwa ini berarti kemenangan gaya bermain sepakbola menyerang. Ia menolak berbicara mengenai masalah wasit. "Hari ini kan semuanya sudah berakhir. Saya tidak punya tenaga lagi. Birakan kami menikmati momen ini," dikatakan Gardiola.
Permohonan Guardiola sepertinya tidak dipedulikan oleh media-media Spanyol. Setidaknya, oleh media yang mendukung Madrid.
Harian olahraga Marca menulis: "Mission Impossible - misi yang tidak mungkin. Kembali keputusan wasit yang buruk dan membuat kebangkitan Madrid menjadi frustasi. Wasit Belgia Frank de Bleeckere jelas-jelas merugikan Madrid dengan menganulir gol saat kedudukan 0-0 yang bisa mengubah hasil akhir."
Harian AS berkomentar : "De Bleeckere membatalkan gol Hugain yang sah yang seharusnya menjadi keunggulan bagi Madrid. Barcelona memang bermain sepak bola dengan lebih baik. Namun, kita tetap bertanya-tanya bagaimana Barca akan bereaksi jika ketinggalan satu gol di menit ke 46."
Harian ABC hanya menulis: "Wasit menjadi penghalang. Pendapat Mourinho benar." Sebaliknya, harian Mundo Deportivo yang terbit di Barcelona mengatakan: "Kami menuju Wembley! Barca adalah finalis yang selayaknya. Klub ini menang atas Madrid yang kembali merasa sebagai korban." Barcelona Daily Sport juga bekomentar: "Selamat tinggal Madrid! Kami pergi ke Wembley. Barca yang cerdas menguburkan mitos Mourinho."
Pelatih Real Madrid Jose Mourinho menyaksikan pertandingan Barcelona-Madrid dari kamar hotel tempat tim menginap. Ia terkena hukuman setelah pada pertandingan leg pertama diusir dari bangku tim karena dianggap menghina wasit ke-empat setelah pemain Pepe diganjar kartu merah. Usai leg pertama berakhir, Mourinho juga memberikan komentar, "Jelas tidak ada kemungkinan untuk menang jika bermain melawan Barcelona. Saya tidak tahu apakah ini karena sponsor kaos klub Unicef atau karena mereka bersikap baik. Yang jelas mereka punya pengaruh besar."
Menanggapi komentar Mourinho ini, FC Barcelona mengatakan akan melaporkan Mourinho ke UEFA. Kasus ini akan dibahas oleh Badan Pengawas dan Disipliner UEFA, 6 Mei mendatang. Mourinho sejauh ini kerap mendapat dukungan dari para pemain dan pimpinan klub Madrid. Namun, bekas presiden Real Madrid, Ramon Calderon, menganggap sikap Mourinho merusak citra klub.
Dalam wawancara dengan BBC Sport, Calderon mengatakan, "Berbicara dengan cara seperti itu merugikan Real Madrid". Ia menambahkan, klub besar seharusnya tidak menyalahkan wasit atas kesalahan atau kekalahan mereka. Apalagi Madrid telah menginvestasi lebih dari 600 juta Dolar dalam dua tahun terakhir untuk membentuk tim yang sangat penting dan kuat. Jadi kalau kalah cukup dengan memberikan selamat kepada klub lawan. Demikian Calderon.
Vidi Legowo/dpa/rtr/sid
Editor: Marjory Linardy