1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Kampanye Unik Singapura Perangi DBD

6 Maret 2018

Singapura, canangkan kampanye unik perangi sumber penyakit demam berdarah Dengue-DBD. Negara jiran ini, bangkitkan kesadaran publik tentang ancaman bahaya kesehatan serius akibat nyamuk.

https://p.dw.com/p/2tkX8
Aedes Aegypti-Mücke
Foto: picture-alliance/dpa/G. Amador

Sebuah lagu jenaka, dengan pesan serius. Ini bagian dari kampanye kepedulian di Singapura.

Sebuah pemandangan biasa di negara kota Singapura. Fogging dengan pestisida di taman bermain, jalan umum dan kolam renang. Pengasapan dilakukan rutin seminggu sekali, untuk memberantas nyamuk inang penyakit malaria, demam berdarah dengue dan demam kuning.

"Kamu atau dia yang mati," ujar poster ini. "Perangi sampai musnah!"

Banyak warga takut, karena bahan kimia itu berbahaya. Tapi petugas penyemprot nyamuk mengatakan, inilah cara paling efektif memerangi serangga ini.

Dibantu relawan dan inspektur nyamuk

Jessica Chiam adalah relawan aksi ini. Dia berkampanye dari pintu rumah ke pintu rumah, untuk meningkatkan kesadaran warga dalam, mencegah demam berdarah dengue. Misalnya membuang air menggenang, yang biasa dipakai nyamuk bertelur. Chiam mengatakan, masih banyak warga Singapura tak peduli:

"Sangat berbahaya. Karena dengue bisa membunuh siapa saja, setiap saat. Karena itu kita perlu mencegahnya dengan penyuluhan. Ini penting", tegas Jessica Chiam.

Chin Bee Fong, adalah inspektur resmi. Dia boleh masuk ke rumah, dan bisa mendenda warga senilai dua juta Rupiah, jika di rumahnya terbukti nyamuk berkembang biak. Lee bahan juga memeriksa kamar mandi. Ini bukan pelanggaran privasi, tapi tugas resmi.

"Itu oke... kalau tidak dicek, kami mungkin tidak melihatnya, dan nyamuk bertelur... "

Jutaan Dollar cegah wabah DBD

Singapura menganggarkan jutaan Dolar per tahun untuk kampanye ini. Tapi, apakah kawasan yang panas dan lembab ini bisa memenangkan pertarungan lawan nyamuk? DW bertanya kepada Nasir Maideen dari biro lingkungan nasional.

 Nasir Maideen menegaskan,"... Dengue akan tetap ada, ini menyangkut pencegahan. Bagaimana agar demam berdarah tidak pecah jadi wabah di Singapura. Menurut saya, kami cukup sukses"

Jadi artinya kampanye pemberantasan nyamuk harus terus berjalan tanpa jeda.

(DW Inovator)