1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sineas Besar Berlaga Di Festival Cannes

13 Mei 2011

Pada pembukaan Festival Cannes 2011, Ketua Dewan Juri Cannes 2011, aktor Robert De Niro mengaku diliputi perasaan galau. Begitu beragam film yang tampil dengan kekuatannya masing-masing.

https://p.dw.com/p/11EkK
Foto: AP

Festival Film Cannes yang ke 64 dibuka Rabu malam oleh sutradara legendaris Italia, Bernardo Bertolucci. Tentu bukan kebetulan sutradara besar itu, didapuk di upacara pembukaan. Festival Cannes 2011 menganugerahinya Palem Emas Kehormatan untuk pencapaiannya sepanjang hidup. Ini merupakan penghargaan tertinggi festival film internasional terbesar itu bagi sineas kawakan Bertolucci yang antara lain memborong 9 Piala Oscar tahun 1987 lewat The Last Emperor.

Komedi romantis khas Woody Allen, Midnight in Paris, yang membuka festival tidak merupakan bagian dari 20 film yang berkompetisi maupun 20 film yang berlomba di kategori khusus Un Certain Regard. Namun kategori kompetisi tidak kekurangan daya tarik. Begitu banyak nama besar yang karyanya tampil di Cannes kali ini.

Sebagian sudah pernah menang. Bahhkan ada pula yang pernah menang hingga dua kali. Seperti kakak beradik Jean-Pierre dan Luc Dardenne, yang pernah menang tahun 1999 dan 2005. Kali ini dua bersaudara dari Belgia itu menampilkan "Le Gamin au Velo", atau Anak-anak Bersepeda. Sebuah cerita getir tentang anak yang terabaikan dan terjebak di sebuah panti asuhan tak layak.

Nama besar lain adalah sutradara Spanyol Pedro Almodovar, yang menampilkan karya terbarunya, "La Piel que Haabito", atau Kulit Yang Kuhidupi. Sebuah kisah berbau thriller diangkat dari sebuah novel Prancis karya Thierry Jonquet, tentang seorang dokter bedah plastik --dibintangi Antonio Banderas-- yang diliputi dendam atas kecelakaan yang dialami isterinya. Almodovar adalah nama yang khusus di dunia film. Ia berjaya di festival yang dianggap berkecenderungan artistik seperti Cannes, tetapi juga sukses di ajang penghargaan Holywood, Piala Oscar.

Ada pula Aki Kaurismaki, sutradara Finlandia yang juga dua kali memperoleh penghargaan di Cannes kendati bukan untuk Palem Emas. Karyanya “Le Havre” bercerita tentang seorang sastrawan besar yang memencilkan dirinya sendiri di kota Le Havre, untuk mendapatkan kehidupan biasa yang lebih tulus. Namun dihadapkan pada sesuatu yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Flash-Galerie Cannes Filmfestival 2011 Lars von Trier Melancholia
Melancholia, karya Lars von TrierFoto: Cannes Filmfestival 2011

Kemudian, Lars von Trier, seniman film Denmark, pelopor gerakan Dogma, yang juga pernah memenangkan beberapa penghargaan di Cannes, termasuk Palm Emas. Kali ini ia menampilkan "Melancholia". Ini sebuah film fantasi gelap, tentang dua perempuan kakak beradik yang bersengketa di tengah ancaman tertabraknya bumi oleh planet lain.

Tampil pula Nanni Moretti, sutradara Italia yang antara lain memenangkan Palem Emas di Cannes 10 tahun lalu untuk "La Stanza di Figlio". Kali ini ia berlaga dengan "Habemus Papam". Seperti terbaca dari judulnya, film ini bekisah seputar Tahta Suci Vatikan. Tentang krisis yang muncul di lembaga tertinggi agama Katolik itu sepeninggalnya Sri Paus.

Adapun Holywood, selain tampil lewat karya Woody Allen di pembukaan, juga diwakili sutradara unik Terrence Malick, dengan karyanya "Tree of Life", menampilkan bintang populer, Brad Pitt. Terrence Malick memang belum pernah memenangkan penghargaan besar. Dan karya penyutradaraannya sangat sedikit. Puluhan tahun di dunia film, sejauh ini ia baru menyutradrai enam film saja. Namun karya-karyanya dianggap sebagai adikarya dunia film. Khususnya "Thin Red Line", yang merupakan salah satu karya perfilman klasik.

Begitu banyak nama besar di Cannes 2011. Siapakah yang akan memenangkan pertarungan para raksasa ini? Atau justru yang berjaya malah film karya sutradara lain yang kurang diperhitungkan? Akan kita ketahui dalam sepuluh hari mendatang.

Ging Ginanjar
Editor: Edith Koesoemawiria