1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Siapkah Belgia Pimpin Uni Eropa ?

30 Juni 2010

Siapa yang akan memimpin pemerintahan Belgia masih belum pasti. Negara itu terpecah secara politis dan cenderung rapuh. Meski demikian, mulai 1 Juli, Belgia mengambil alih kepemimpinan bergilir Dewan Eropa dari Spanyol.

https://p.dw.com/p/O75z
(Dari kiri) PM Spanyol Zapatero, Ketua tetap Dewan Eropa van Rompuy, Ketua Komisi UE Barroso di BrusselFoto: AP

Partai Aliansi Baru Vlaams (NVA) dalam pemilu pertengahan Juni lalu muncul sebagai kekuatan politik terkuat di Belgia, dan Raja Albert II memerintahkan Bart de Wever untuk melakukan pembicaraan untuk pembentukan pemerintahan.

Memang bukan de Wever melainkan tokoh sosialis dari Wallonia, Elio di Rupo, yang dicalonkan menjadi perdana menteri, tapi keresahan di Uni Eropa sejak hasil pemilu tersebut cukup besar. Bagaimana mungkin dapat membentuk pemerintahan Belgia yang kokoh jika partai separatis Vlaams merupakan partai terkuat? Dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kepemimpinan Belgia di Dewan Eropa?

Tapi Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barosso optimis setelah pertemuan dengan de Wever. "Saya benar-benar yakin, Belgia yang sudah selalu menjadi pusat perhatian proyek Eropa juga tetap akan berada di posisi tersebut. Dan pertemuan dengan de Wever membenarkan keyakinan saya itu!"

Komisi Eropa memang tidak mencampuri politik dalam negeri negara-negara anggotanya, juga tidak dalam masalah sengketa antara warga Wallonia dan Vlaams di Belgia. Tapi komisi mengharap kelancaran jalannya kepemimpinan Dewan Eropa. De Wever tampaknya sadar akan tanggung jawab ini.

"Setelah pertemuan dengan pelaksana tugas perdana menteri Yves Leterme saya menjamin bahwa kepemimpinan Belgia di Dewan Eropa tidak akan terpengaruh oleh pembentukan pemerintahan. Kami berharap akan memiliki pemerintahan baru sebelum bulan Oktober mendatang setelah libur musim panas, parlemen kembali melakukan pertemuan," dikatkan de Wever.

Dengan demikian, Leterme masih akan tetap menjabat perdana menteri separuh dari kurun enam bulan masa kepemimpinan Belgia di Dewan Eropa. Tapi sejauh mana gagasan Eropa dapat diharapkan dari pemerintahan yang terbuka? Dalam hal ini Leterme mengomentarinya secara sederhana. Dan pergantian bahasa dalam pernyataanya juga merupakan gambaran halus kondisi Belgia

“Peran suatu negara anggota yang memegang jabatan ketua Dewan Eropa secara bergilir, adalah meringankan proses pengambilan keputusan di tingkat Eropa. Itulah peran utama kami," papar Leterme.

Leterme juga menekankan, Perjanjian Lissabon mengecilkan peran ketua Dewan Eropa secara bergilir. Dan itu benar. Ketua dalam pertemuan puncak Uni Eropa kini dipimpin ketua tetap Dewan Eropa Herman van Rompuy.

Tapi pimpinan pemerintahan Belgia itu tidak akan bersantai-santai dan melimpahkan tugasnya kepada orang lain. Hal ini diyakini Menteri Luar Negeri Steven Vanackere, "Warga mengharap lebih dari sebelumnya tindakan yang efektif dan hasil yang konkrit."

Christoph Hasselbach/Dyan Kostermans

Editor Hendra Pasuhuk