1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Siapa Penyebab Bencana Tumpahan Minyak Balikpapan?

4 April 2018

Pemerintah dan Kepolisian RI masih menyelidiki sumber tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Sejauh ini Pertamina dan sebuah kapal batubara berbendera Cina dituding bertanggungjawab atas bencana lingkungan tersebut.

https://p.dw.com/p/2vS7A
BP Golf von Mexiko Meer Welle Ölfilm Entschädigung für Opfer
Foto: AP

Balikpapan Darurat Cemaran Minyak

Bau menyengat bahan bakar memenuhi udara Banjarmasin akibat tumpahan minyak di kawasan teluk yang hingga kini telah menelan empat korban jiwa. Akibatnya pemerintah kota mendeklarasikan status darurat sementara aparat gabungan TNI dan Polri serta petugas Pertamina berusaha membersihkan ceceran minyak di laut dan pantai.,

"Pernyataan keadaan darurat lebih kepada sifat masyarakat agar lebih hati-hati, sedangkan penanganan pemda tidak bisa sendirian. Kita tidak bisa tangani dan wilayah relatif luas," kata Sekretaris Daerah Pemkot Balikpapan Sayid MN Fadli kepada media.

Pertamina sejauh ini membantah tumpahan minyak berasal dari salah satu kilang minyaknya di Balikpapan. Perusahaan pelat merah itu mengaku telah melakukan penelitian laboratorium terhadap sampel minyak yang tumpah. Hasilnya minyak tersebut adalah bahan bakar kapal laut dan bukan minyak mentah.

"Hasil pengecekan terhadap seluruh instalasi Pertamina yang melintasi Teluk Balikpapan, hingga saat ini tidak ditemukan kebocoran," ujar Manager Komunikasi dan CSR Regional Kalimantan Yudy Nugraha kepada CNBC Indonesia.

Maka kecurigaan mengarah pada kapal batubara berbendera Cina, MV Ever Judger. Kapal tersebut sempat mengalami kebakaran di Teluk Balikpapan sebelum dipadamkan petugas gabungan. Kini MV Ever Judger berlabuh di pelabuhan Semayang sembari menunggu penyelidikan kepolisian.

Namun tudingan ini ditepis manajer kapal MV Ever Judger. Kepada majalah Ship & Bunker, sang manajer yang menolak disebut namanya itu mengklaim api melalap bagian buritan ketika kapal melintasi wilayah tumpahan minyak yang terbakar. Ia bersikeras tidak tahu mengenai sumber tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.

Klaim tersebut dibenarkan Kasi Operasional Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto. "Kapal tongkang itu sempat terjebak asap tebal dari kebakaran. Saat ini tim SAR masih siaga di Pelabuhan Semayang untuk antisipasi jika sewaktu-waktu ada masyarakat yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya dalam peristiwa kebakaran itu," kata dia seperti dikutip Republika.

Teka-teki seputar penyebab tumpahan minyak akan dijawab oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang sedang mempelajari "sidik jari" minyak yang tumpah di Balikpapan.

Untuk itu Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar mengirimkan Direktur Jenderal Penegakkan Hukum, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan dan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem buat mempelajari penyebab tumpahan minyak di Balikpapan.

"Setiap minyak itu kan ada semacam sidik jari-nya, jadi bisa diketahui minyak dari sumur mana. Kami sudah ambil sampel tumpahan minyaknya. Kami analisis sekarang untuk tahu asalnya dari sumur minyak yang mana," kata Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan KLHK Rasio Ridho Sani kepada Beritasatu.

rzn/yf (ap, cnbcindonesia, ship&bunker, beritasatu, kbr68h)