1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Siapa Tillerson, Menlu AS Baru yang Dekat Dengan Putin?

13 Desember 2016

Presiden terpilih AS Donald Trump memilih pengusaha minyak sebagai menteri luar negeri yang baru. Rex Tillerson dikenal sebagai negosiator ulung yang berteman dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

https://p.dw.com/p/2UClM
Rex Tillerson CEO ExxonMobil
Foto: Reuters/B. Tessier

Donald Trump senang jika arah kebijakannya sukar ditebak. Tak berbeda dengan keputusannya menunjuk Rex Tillerson sebagai menteri luar negeri AS yang baru. Tillerson, Direktur ExxonMobil - perusahaan minyak terbesar di dunia - dikenal memiliki kedekatan dengan banyak kepala negara, terutama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Hubungannya dengan pemimpin dunia tidak berbanding," tulis Trump.

Tillerson bertemu Putin pertama kali pada awal dekade 1990an, ketika ia mengawasi proyek Exxon di pulau Sakhalin. Keduanya menjalin hubungan erat ketika Putin mengambil alih kekuasaan dari Boris Yeltsin tahun 1999. "Pertemanan" itu berbuah perjanjian historis tahun 2011 ketika Exxon mendapat hak untuk menggarap cadangan gas di Lingkar Kutub dan Siberia.

Russland Putin und Tillerson 2011
Rex Tillerson (ki.) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (ka.)Foto: picture alliance/dpa/Alexey Druginyn Mandatory Credit/R. Novosti

Perjanjian yang awalnya bernilai 3,2 milyar Dollar AS itu kini diperkirakan bisa menghasilkan keuntungan senilai 500 milyar Dollar AS. Namun aktivitas Exxon dibatasi berkat sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS dan Eropa kepada Rusia. Tahun 2013 silam Tillerson mendapat tanda bintang jasa dari Putin.

"Sumber Kekhawatiran"

Penunjukkan Tillerson sebagai menteri luar negeri AS menegaskan niat Trump menormalisasi hubungan dengan Rusia. Pengusaha minyak itu "menghabiskan waktu bersama Putin jauh lebih banyak ketimbang siapapun," kata peneliti Centre for Strategic International Studies (CSIS), John Hamre. Tillerson adalah salah seorang anggota dewan pembina CSIS.

Tapi tidak semua kader Partai Republik senang dengan keputusan Trump. Bekas capres dan Senator John McCain misalnya menilai penunjukkan Tillerson "menjadi kehawatiran". Menurut politisi senior itu "Vladimir Putin adalah preman dan pembunuh. Siapapun yang menilainya berbeda adalah pembohong," ujarnya.

Kekhawatiran juga disuarakan kelompok lingkungan. "Kita tidak bisa membiarkan Trump menunjuk perusahaan minyak terbesar untuk mewakili kebijakan iklim internasional Amerika," tulis 350.org, sebuah LSM lingkungan.

rzn/yf (afp,rtr)