1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Seruan Untuk Hentikan "Botox Party"

Chiponda Chimbelu3 Februari 2013

Sekelompok praktisi kedokteran di Inggris menuntut standar klinik yang lebih baik dalam operasin kecantikan dan menuntut dihentikannya "Botox Party" atau pesta botox.

https://p.dw.com/p/17WTg
Foto: Fotolia/Robert Kneschke

"Anda bosan dengan pesta Tupperware? Kenapa Anda tidak menggelar pesta botox untuk teman-teman terdekat dan keluarga Anda?!" demikian teks pada situs klinik kosmetik Cardiff 'DivaDoc'. Direktur klinik Dr Elena House bahkan bersedia untuk datang berdasarkan panggilan rumah.

Ini semua mungkin dilakukan di industri kosmetik Inggris. Ahli kecantikan dan pihak lain tanpa pelatihan medis diijinkan untuk memberikan suntikan botox di rumah pelanggan.Namun, kini beberapa ahli medis menuntut standar industri kosmetik yang lebih ketat di negara itu.

Screenshot der Seite divadoc.co.uk
Botox Party jadi tren seperti pesta TupperwareFoto: divadoc.co.uk

Dalam pedoman baru yang dikeluarkan Royal College of Surgeons (RCS), perawatan kosmetika seperti suntikan botox hanya boleh dilakukan oleh dokter atau perawat yang terlatih. Mereka juga mengatakan perawatan semacam itu hanya boleh dilakukan di klinik yang memiliki alat kejut listrik untuk kondisi darurat.

Bantuan Psikologis Bagi Pasien

RCS juga merekomendasikan agar praktisi medis mendiskusikan semua masalah psikologis sebelum memulai suntikan botox.

Tapi "evaluasi satu kali tidak bisa menyelesaikan masalah sesungguhnya," kata Dr Sven von Saldern, direktur perhimpunan operasi plastik Jerman (DGÄPC).

Menurutnya, pasien perlu empat hingga lima sesi pertemuan dengan psikolog sebelum masalah sesungguhnya bisa dideteksi. Von Saldern menganjurkan pasiennya untuk mencari bantuan psikologis sebelum menjalankan operasi kosmetik. Tapi ia juga mengatakan, banyak ahli bedah yang tidak melakukannya.

"Saya bahkan tidak kenal satu praktek dokter pun yang mempekerjakan seorang psikolog," kata Von Saldern.

RCS juga menganjurkan industri untuk lebih banyak menggunakan bahasa yang lebih bermakna ganda, seperti "lebih besar" atau "lebih kecil" jika merekomendasi apa yang mungkin diubah seseorang dalam penampilan fisiknya. Jadi tidak menggunakan kata seperti "lebih baik".

Beauty- Klinik an der Alster
Pasien perlu tahu bahaya dari operasi kecantikanFoto: picture-alliance/dpa Themendienst

Von Saldern mengatakan, industri kosmetika Jerman memang tidak menggunakan bahasa semacam itu. Foto sebelum dan sesudah operasi juga tidak boleh dipublikasikan di Jerman. Ia menambahkan, di Jerman peraturannya ketat dalam penjelasan kepada pasien tentang prosedur penanganan medis.

Dokter Jerman juga tidak boleh menaikkan atau mengurangi harga operasi di luar batas. Dokter yang diketahui mengurangi biaya atau mengoperasi tanpa dipungut bayaran bisa ditarik ijin kedokterannya.

Inggris tidak punya peraturan semacam itu. Jadi, RCS menyerukan larangan pengadaan tarif murah untuk operasi kecantikan.

Industri Global

Namun, larangan pesta botox dan memperketat peraturan bagi industri operasi kosmetik tidak akan membantu pasien untuk jangka waktu lama.

"Peraturannya harus seimbang," kata von Saldern dari DGÄPC. "Jika terlalu ketat, maka pasien bisa cari bantuan ke luar negeri.

Turisme operasi kecantikan telah tersebar luas dan menjadi kekhawatiran para pakar kesehatan. Namun, kepada DW RCS menegaskan mereka hanya berfokus melindungi warganya di Inggris. Dan RCS tidak punya otoritas untuk meresmikan peraturan. Keputusannya berada di tangan departemen kesehatan Inggris. Mereka baru akan mempublikasikan tinjauan industri operasi kecantikan Inggris bulan Maret mendatang.