1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Terhadap Pengungsi Aib Bagi Jerman

24 Agustus 2015

Serangan militan Neo Nazi terhadap para pemohon suaka di Dresden dinilai amat memalukan dan merupakan aib bagi Jerman yang demokratis. Dengan serangan itu, Neo Nazi hendak mengintimidasi pengungsi dan aparat keamanan.

https://p.dw.com/p/1GKZ2
Deutschland Gegendemos in Heidenau
Foto: imago/C. Ditsch

Media Jerman menyoroti tajam pecahnya kerusuhan yang dipicu kelompok Neo Nazi yang anti pemohon suaka di Heidenau dekat Dresden. Serangan terhadap para pemohon suaka dan secara umum sikap kebencian terhadap warga asing dinilai amat memalukan dan merupakan aib bagi Jerman yang demokratis.

Harian Frankfurter Allgemeine Zeitung yang terbit di Frankfurt am Main berkomentar: Amat memalukan apa yang berulangkali terjadi di timur Jerman dengan sikap anti warga asing dan rasisme dengan agitasinya penyerangan pengungsi serta tempat penampungan sementara. Gerombolan Neo Nazi yang mabok, dengan serangan lemparan batu, botol kosong serta petasan, bukan hanya bertujuan mengintimidasi para pemohon suaka, melainkan juga mayoritas warga Jerman yang siap membantu serta aparat keamanan. Keluhan polisi terhadap eskalasi terbaru, dengan tegas menunjukkan siapa dalang aksi kerusuhan itu. Bukan "warga yang cemas" melainkan aparat partai ekstrim kanan NPD yang membuat citra Jerman di dunia internasional menjadi kelam.

Harian Der Tagesspiegel yang terbit di Berlin menanggapi krisis pengungsi itu dengan sebuah karikatur yang menunjukkan petugas polisi penjaga pantai Jerman. yang memperingatkan para pengungsi agar jangan masuk ke Jerman karena pemerintah akan memotong jumlah uang saku bagi pemohon suaka. Jerman merupakan salah satu negara tujuan pengungsi yang memberikan uang saku senilai sekitar 3,5 juta Rupiah per bulan bagi setiap pemohon suaka.

Harian Stuttgarter Zeitung dalam tajuknya mengecam sikap Kanselir Angela Merkel. Harian yang terbit di Stuttgart ini berkomentar: Sekali lagi Angela Merkel bersikap diam. Tidak ada pernyataan tegas dari kanselir menanggapi aksi kekerasan Neo Nazi di Dresden, walau diduga ada warga yang yang punya reputasi baik yang ikut aksi memalukan itu. Inilah "reservoir" yang bisa dikuras oleh kelompok radikal kanan. Dalam kasus ini diperlukan sikap yang tegas, di mana kanselir Jerman berdiri. Yakni di pihak para pengungsi yang kini bisa menarik nafas lega setelah pelarian yang kadang harus ditebus dengan nyawa. Budaya menyambut kedatangan pengungsi yang berulangkali dicoba didemonstrasikan hanya memiliki landasan goyah. Pemerintah Jerman jangan menjadikannya menjadi permainan politik.

Sementara Zeit Online dalam kolomnya menulis: Para pengungsi adalah berkah bagi Jerman. Kita harus mengakuinya dan membelanya dari serangan para penentangnya.

Sementara harian Rhein Zeitung yang terbit di Koblenz berkomentar, pemerintah negara bagian Sachsen tidak bersemangat dan hanya setengah hati memerangi sikap anti orang asing. Bukannya melontarkan sikap tegas sebagai panutan bagi warga Dresden yang kurang pengalaman menghadapi warga asing, pemerintah negara bagian justru melontarkan gagasan diberlakukannya kembali kontrol di perbatasan, untuk mencegah masuknya pengungsi ke Jerman. Bukannya membuat riset penyebab sikap anti orang asing di kalangan warganya, serta menggelar penyuluhan poltik untuk menentang radikalisme Neo Nazi, pemerintah di negara bagian di timur Jerman itu justru menggelar kampanye pencitraan diri yang keliru dengan menghamburkan uang sebesar 6,4 juta Euro.

as/yf(dpa,afp,twitter)