1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Taliban Berakhir

14 September 2011

Hari Rabu (14/09) tembakan beruntun dari helikopter NATO dan gempuran darat polisi Afghanistan selama 20 jam berhasil mengakhiri serangan yang dilakukan militan Taliban di ibukota Afghanistan.

https://p.dw.com/p/12YvU
Tentara Afghanistan berjaga-jagaFoto: dapd

Dalam baku tembak ini, pasukan keamanan berhasil menembak mati keenam pejuang Taliban, yang melancarkan serangan di Kabul sejak hari Selasa (13/09).

Sepanjang malam, helikopter NATO menembaki gedung yang dipakai sebagai markas serangan. Sementara militer Afghanistan menggempur di sekitar dan dalam gedung tersebut.  Setelah pertempuran berakhir, polisi Afghanistan memanjat ke atap gedung dan merayakan kemenangan.

Afghanistan Kabul Taliban greifen Regierungsviertel an
Asap mengepul di udara akibat serangan roketFoto: dapd

Menteri dalam negeri Afghanistan menyebutkan kondisi di Kabul kini telah kembali normal. Masyarakat sudah dapat keluar rumah, menjalankan aktivitas keseharian mereka.

Serangan Terbesar Taliban di Kabul

Pejuang Taliban melakukan serangan terbesarnya ke Kabul, Selasa (13/09) kemarin. Tiga markas polisi, markas ISAF dan Kedutaan Besar Amerika Serikat menjadi sasaran utama serangan.

Bersenjata canggih, para militan islamis ini melakukan serangan terorganisir. Dimulai dengan sejumlah militan yang keluar dari mobil di pos pemeriksaan Abdul Haq, yang letaknya 300 meter dari kedubes AS.  Beberapa diantaranya mengenakan rompi bom bunuh diri. Sebagian lain memasuki sebuah gedung tinggi yang belum selesai dibangun. Mereka memanfaatkan gedung ini sebagai markas dalam melancarkan serangan.  Tembakan dan ledakan kemudian terdengar di pemukiman penduduk selama berjam-jam.

Tiga penyerang berusaha melakukan aksi bom bunuh diri di barat Kabul, namun dilumpuhkan polisi. Seorang penyerang lain yang sedang menuju ke bandar udara juga ditembak pasukan Afghanistan.

Afghanistan Kabul Taliban greifen Regierungsviertel an
Tentara Afganistan mengambil posisi dekat gedung arah seranganFoto: dapd

AS Tetap Bantu Afghanistan

Setelah terjadinya serangan besar ini, Menteri luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menyatakan komitmen Amerika Serikat untuk tetap mendukung Afghanistan, membantu warga sipil mencapai masa depan yang lebih baik.

Diungkapkannya, "Para warga sipil yang berdedikasi, laki-laki dan perempuan-perempuan pemberani, berkomitmen untuk mencapai misi ini. Mereka tidak akan mudah diintimidasi oleh serangan pengecut. Sementara mereka bekerja keras setiap hari dengan warga Afghanistan lainnya, agar anak-anak bisa sekolah, membantu ibu melahirkan, membangun jalan, membantu petani, Taliban dan sekutunya malah terus mengancam dan mengacaukan perdamaian dan kemajuan yang dicapai warga Afghanistan."

NO FLASH Afghanistan Kabul Anschlag Taliban NATO UN Botschaften Botschaftsviertel
Tentara Afghanistan harus mulai mengambil tanggung jawab keamananFoto: picture-alliance/dpa

Keraguan Baru Merebak

Serangan Taliban ini, menyulut keraguan baru, mengenai kemampuan Afghanistan dalam mengatasi masalah keamanannya sendiri, mengingat pasukan asing mulai ditarik dari negara yang dililit kemelut itu. Kini terdapat sekitar 131 ribu anggota pasukan asing di Afghanistan, 90 ribu diantaranya pasukan AS.

Baik pejabat Amerika Serikat maupun Afghanistan menegaskan, serangan ini tak akan memperlambat proses penarikan pasukan AS dari negeri itu, yang direncanakan hingga tahun 2014. Musim panas ini NATO telah mengalihkan tanggung jawab keamanan di tujuh kawasan pada pasukan Afghanistan. Namun kekerasan di wilayah-wilayah itu semakin meningkat.

Purwaningsih/ap/afp/dw

Editor: Dyan Kostermans