1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Israel Tewaskan Pemimpin Jihad Islam Palestina

12 November 2019

Pemimpin organisasi militan Palestina, Jihad Islam, dilaporkan tewas dalam operasi militer yang disetujui Perdana Menteri Netanyahu. Tidak lama setelahnya, kelompok militan Palestina tembakkan sekitar 50 roket ke Israel.

https://p.dw.com/p/3SrkN
Baha Abu Al-Ata
Foto: Reuters/M. Salem

Baha Abu Al-Ata, komandan organisasi Jihad Islam di Palestina, tewas di Jalur Gaza ketika rumahnya diserang dalam operasi khusus oleh militer Israel pada Selasa (12/11). Kabar ini telah dikonfirmasi oleh kedua belah pihak. Istri Al-Ata juga ikut terbunuh dalam serangan ini.

Pernyataan Angkatan Bersenjata Israel mengatakan bahwa Baha Abu Al-Ata bertanggung jawab atas banyak aktivitas organisasi kelompok Jihad Islam di Jalur Gaza dan mengibaratkannya seperti bom waktu yang siap meledak. Militer Israel juga mengatakan, Al-Ata memimpin sejumlah serangan teror dan terlibat langsung dalam upaya menyerang warga sipil serta prajurit-prajurit Israel dengan menggunakan roket, penembak jitu dan pesawat nirawak. Baha Abu Al-Ata juga dianggap mendalangi beberapa serangan roket pada tahun 2019 di Sderot, di selatan Israel.

Operasi gabungan yang disetujui pemerintah Israel

Angkatan Bersenjata Israel melaporkan, operasi di Jalur Gaza pada hari Selasa (12/11) dilakukan bersama dengan dinas rahasia dalam negeri Israel, Shin Bet. Juru bicara angkatan bersenjata Israel, Jonathan Conricus, mengatakan bahwa ini adalah aksi tunggal untuk menghindari "ancaman langsung” dan tidak akan diulangi lagi.

Aksi ini juga telah disetujui oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menteri pertahanan yang baru diangkat, Naftali Bennett, dan kabinet pertahanan Israel. Bennett sebelumnya telah menyerukan tindakan yang lebih keras terhadap organisasi Hamas.

Palästina Baha Abu Al-Ata bei israelischem Angriff getötet
Abu Al-Ata terbunuh di rumahnya di kawasan Shujaiya di Gaza City.Foto: picture-alliance/AA/A. Amra

Jihad Islam yang juga didukung oleh Iran sering melakukan serangan sendiri, tanpa perintah dari Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Concrius menggambarkan Abu Al-Ata sebagai tokoh kuat di Gaza yang sering bertindak sendiri tanpa instruksi dari Teheran atau Hamas.

Juru bicara militer Israel Jonathan Concrius mengatakan, "kami telah menunggu saat yang tepat selama seminggu terakhir untuk melancarkan serangan ini.” Ia juga menambahkan bahwa serangan udara ini dilakukan dengan sebuah pesawat perang yang hanya menghancurkan lantai gedung tempat tinggal Abu Al-Ata di timur Gaza City untuk meminimalkan kerusakan.

Kelompok Jihad Islam melaporkan, seorang wanita yang juga tewas dan dua orang yang luka-luka adalah istri dan anak Abu Al-Ata. Organisasi ini juga mengatakan "Israel telah melanggar semua batas” dan bahwa Abu Al-Ata yang berusia 42 tahun ini sedang melakukan sebuah "tindakan heroik” ketika dibunuh, tanpa menjelaskan lebih lanjut terkait tindakan heroik yang dimaksud.

Serangan balasan ke Israel

Setelah Abu al Ata dipastikan tewas, kelompok militan Palestina ini menembakkan sekitar 50 roket ke Israel. Di pinggir ibu kota Tel Aviv sirene berulang kali dibunyikan dan terdengar sejumlah ledakan. Sekitar 20 roket dilaporkan berhasil dilumpuhkan oleh sistem pertahanan Iron Dome. Belum ada berita terkait korban akibat serangan ini.

Di wilayah selatan hingga tengah Israel sekolah-sekolah dan kantor-kantor ditutup. Israel juga menutup beberapa jalur kereta di sekitar Gaza. Menurut keterangan militer Israel, pihaknya telah memperkuat pasukan di daerah perbatasan. Pos pemeriksaan perbatasan di kedua sisi sementara ini ditutup.

ag/ae (dpa, ap, rtr)