1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Bom Bunuh Diri di Kabul

18 Mei 2010

Serangan bom bunuh diri di Kabul-Afghanistan menewaskan setidaknya 18 orang termasuk enam tentara asing. Juru bicara NATO mengatakan, lima dari tentara tersebut adalah tentara Amerika Serikat.

https://p.dw.com/p/NR4z
Serangan bom bunuh diri di Kabul, Selasa (18/5)Foto: AP

Lebih dari 50 korban lainnya, sebagian besar warga sipil mengalami luka-luka. Diantara korban sipil yang terluka, anak-anak juga termasuk di dalamnya. Ini adalah serangan terparah di Kabul dalam setahun terakhir.

Serangan ini terjadi di pagi hari saat jam sibuk lalu-lintas di Kabul. Lokasinya di wilayah barat ibukota, dekat rumah sakit dan gedung perekrutan militer Afghanistan. Pelaku meledakkan mobilnya dekat iring-iringan ISAF. Juru bicara kementrian dalam negeri Afghanistan Zemarai Bashari mengatakan : "Berdasarkan informasi dari kepolisian Afghanistan, kendaraan ISAF adalah target serangan itu. Saat ini kami belum mengetahui secara terperinci kerusakan yang dialami dari pihak ISAF."

Bashari menambahkan, hingga kini yang diketahui adalah akibat ledakan tersebut lima kendaraan NATO dan belasan kendaraan sipil mengalami kerusakan. Kelompok Taliban telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Juru bicara Taliban Sabihullah Mujahid mengatakan kepada kantor berita AFP melalui telepon, mereka ingin menghancurkan kekuatan-kekuatan terbesar di NATO melalui serangan di seluruh penjuru Afghanistan.

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen mengecam keras serangan tersebut. Ia menegaskan, NATO akan terus menjalankan misinya dalam melindungi warga Afghanistan dan memperkuat negara tersebut dalam mempertahankan diri melawan terorisme. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan kantor kepresidenan, presiden Afghanistan Hamid Karzai menyebut kejadian tersebut sebagai serangan brutal teroris yang bertentangan dengan semua prinsip kemanusiaan dan Islam.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taliban seperti berusaha untuk terus melancarkan serangan di ibukota. Akhir Februari lalu dua pelaku bom bunuh diri menewaskan 16 orang di Kabul. Januari, terjadi serangan di berbagai lokasi yang berbeda termasuk gedung pertokoan dan bank pusat. Saat itu, setidaknya 4 pasukan keamanan tewas, 1 warga sipil dan 38 lainnya mengalami luka-luka.

Semakin bertambahnya serangan yang dilancarkan oleh Taliban, juga berarti bahwa pasukan internasional yang berada disana semakin terancam keselamatannya. Semenjak awal tahun ini, 208 tentara ISAF telah tewas. Ini lebih banyak dari tahun sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. Semenjak pertengahan tahun 2009, setiap harinya rata-rata 1 hingga 2 tentara NATO tewas di Afghanistan.

Amerika Serikat dan sekutunya di NATO berencana untuk menambahkan pasukan di Afghanistan sebanyak 150 ribu tentara hingga bulan Agustus mendatang. Pemerintah di Washington percaya, langkah tersebut bisa menghentikan gempuran yang dilancarkan Taliban dan memungkinkan pasukan Amerika Serikat untuk mulai menarik pasukannya dari konflik di negara itu tahun depan.

VLZ/HP/rtr/afp