1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Berdarah Terhadap Garda Revolusi Iran

18 Oktober 2009

Serangan bunuh diri di Iran Tenggara tewaskan sejumlah komandan senior pasukan Garda Revolusi. Televisi pemerintah Iran melaporkan, serangan dilancarkan di provinsi Sistan-Baluchistan di perbatasan dengan Pakistan.

https://p.dw.com/p/K9Oy
Garda Revolusi Iran di depan pendukung Mahmoud AhmadinejadFoto: picture-alliance/ dpa

Seorang pelaku serangan bunuh diri meledakkan dirinya saat digelarnya pertemuan para pemimpin suku di Iran Tenggara hari Minggu pagi(18/10) waktu setempat. Ketika laporan ini diturunkan, pemancar TV pemerintah 'Press TV' menyebut, sedikitnya 29 orang tewas, termasuk setidaknya tujuh komandan senior serta sejumlah kepala suku dan sedikitnya 40 korban cedera. Serangan terbesar terhadap Garda Revolusi itu dilancarkan pada pertemuan para pemimpin suku, di kota Pisheen, provinsi rawan Sistan-Baluchistan di dekat perbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan. Pertemuan tersebut hendak membicarakan persiapan pembicaraan untuk memperkuat persatuan antara warga Syiah dan minoritas Sunni yang berseteru. Mayoritas penduduk provinsi ini adalah etnis Sunni dan aksi itu menegaskan semakin rawannya situasi di wilayah tersebut.

Provinsi Sistan-Baluschistan berulang kali menjadi kancah konflik bersenjata antara pasukan Iran dengan pejuang Sunni dan juga dengan pedagang narkoba. Menurut stasiun pemancar radio pemerintah IRIB, pelaku serangan bunuh diri menyulut bom di depan pintu masuk balai pertemuan di kota Pisheen. Selanjutnya kantor berita pemerintah IRNA melaporkan, para komandan Garda Revolusi yang tewas sedang menuju pertemuan pemimpin suku, saat bom meledak. Salah satu di antaranya adalah komandan Garda Revolusi di provinsi itu dan seorang lainnya wakil komandan pasukan infanteri. Garda Revolusi adalah pasukan elit Iran yang merupakan kekuatan sangat penting di negara yang mayoritas penduduknya penganut islam Syiah. Pasukan khusus itu bertugas agar prinsip Revolusi Islam dari tahun 1979 ditaati. Garda Revolusi memiliki pasukan infanteri, angkatan udara dan marinir sendiri, paralel dengan angkatan bersenjata negara itu. Garda Revolusi bernaung langsung di bawah pemimpin spiritual tertinggi, Ayatullah Ali Khamenei.

Sementara itu tayangan televisi dari parlemen Iran menunjukkan Ketua parlemen, Ali Larijani yang mengkonfirmasikan tewasnya sejumlah komandan senior Garda revolusi dan menuding Amerika Serikat berdiri di belakang serangan bunuh diri itu.

Televisi pemerintah Iran sendiri melaporkan bahwa kelompok pemberontak "Jundallah" yang bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok ini sudah berulang kali melancarkan serangan di wilayah tersebut. Sedangkan Iran sejak lama menuduh Amerika Serikat mendukung pemberontak Sunni. Namun, pemerintah di Washington menyangkal tuduhan itu.

Iran yang mayoritas penduduknya penganut agama Islam aliran Syiah, juga mengaitkan gerakan Jundallah dengan kelompok radikal Sunni Al-Qaida. Kebanyakan penduduk provinsi Sistan-Baluchistan adalah kelompok Sunni dan etnis Baluchistan. Teheran menolak tuduhan sejumlah organisasi hak asasi barat yang menyatakan, pemerintah Iran melakukan tekanan terhadap warga minoritas yang beragama lain dan warga etnis minoritas seperti misalnya penduduk suku Baluchistan.

CS/EK/afpe/rtrd/rtre