1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

080911 Libyen Assus

9 September 2011

Perundingan penyerahan damai Bani Walid dan Sirte, berakhir tanpa hasil Kamis (08/09). Di Tripoli, Direktur baru Bank Sentral Libya, Kassim Assus beberkan sisa kekayaan Libya

https://p.dw.com/p/12VkH
Patung-patung emas di rumah GaddafiFoto: dapd

29 ton emas senilai lebih satu milyar Dolar telah dijual oleh Muammar al-Gaddafi semasa pergolakan terakhir ini. Jumlah itu adalah seperlima cadangan emas Libya, begitu ungkap Direktur baru Bank Sentral Libya, Kassim Assus. Menurut dia, dana yang terhimpun dari penjualan emas itu digunakan untuk membayar upah. Emas itu dibeli dari Gaddafi sekitar bulan April dan Mei oleh pedagang lokal, yang kemudian menyalurkannya ke luar negeri melalui Tunisia.

Emas Tidak Hilang Dicuri

Menurut Kassim Assus, "Tidak ada emas yang hilang dicuri“. Dengan paparannya, ia membantah kabar burung terakhir, bahwa harta emas Libya dibawa konvoi militer dan pemimpin rejim Gaddafi yang melarikan diri ke Niger. Ditegaskannya, penjualan emas negara hanya berlangsung sebelum Gaddafi masuk persembunyian.

Namun Assus menambahkan, "Kita harus tahu, bahwa rejim Gaddafi memiliki uang di luar sistem perbankan Libya“. Kapital yang dimiliki Bank Sentral Libya melebihi 100 Milyar Dolar AS. Sebagian besar disimpan di luar negeri. Nilai tersebut adalah jumlah bersih, tanpa menghitung simpanan Gaddafi dan keluarganya yang jumlahnya tak diketahui dan berada di rekening-rekening bank luar negeri.

Rakyat Diminta Kreatif

Setelah pembeberan ini, Kassim Assus menyampaikan pengumuman menarik. Rakyat Libya diminta agar kreatif .Dikatakannya, "Kami ingin mengganti gambar menyebalkan pada mata uang Libya“.

Libyen / Dinar / Währung
Dinar Libya

Gambar yang dimaksud oleh Direktur baru Bank Sentral Libya ini adalah wajah Muammar Gaddafi yang sudah puluhan tahun menghiasi lembaran Dinar Libya. Kini rakyat Libya bisa ikut dalam sayembara untuk mendisain baru mata uang Libya. Dikatakannya, setelah berhasil menggulingkan Gaddafi, rakyat tak usah menyimpan wajah diktator yang dibenci itu didalam dompet.

Perhitungan Akhir untuk Bani Walid

Sementara itu, pesawat tempur Inggris dibawah komando NATO menyerang sejumlah target di sekitar kota Sirte. Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen di Lissabon hari Kamis menuntut agar Gaddafi dan pendukungnya menyerah. Ia tegaskan, tugas NATO tidak akan dihentikan selama warga sipil Libya masih terancam.

Di Bani Walid para pendukung Gaddafi menembakkan 10 roket menyerang para pemberontak. Pimpinan militer Dewan Transisi Nasional, NTC mengatakan bahwa sampai akhir batas waktu Kamis 8 September, perundingan agar pendukung Gaddafi di kota-kota Bani Walid dan Sirte menyerah secara damai, berakhir tanpa hasil. Kemungkinan besar, perhitungan akhir atas pendukung rejim Gaddafi akan berlangsung di Bani Walid dalam waktu dekat.

Cornelia Wegerhoff / Edith Koesoemawiria
Editor: Dyan Kostermans