1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Konflik

Separatis Papua Barat Ajukan 8 Syarat Perdamaian

15 November 2017

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang bercokol di desa Banti dan Kimbely mengajukan tawaran damai. Syaratnya Indonesia harus menarik komponen militer dan menyerahkan pengelolaan Papua Barat kepada PBB.

https://p.dw.com/p/2nenB
Indonesien Absturz Flugzeug der Fluggesellschaft Trigana Air Service
Foto: picture-alliance/Zuma/Xinhua/V. Sanovri

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengajukan tawaran perjanjian damai kepada pemerintah Indonesia. Syaratnya Jakarta harus menyetujui delapan butir tuntutan untuk mengakhiri perang di provinsi paling timur tersebut.

Seperti yang dipublikasikan di media corong TPNPB News, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu meminta Indonesia menghentikan aktivitas penambangan oleh PT. Freeport Indonesia di tambang Grasberg. Selain itu Indonesia harus menarik semua komponen militer dan membubarkan pemerintahan sipil di Papua Barat.

Administrasi dan keamanan Papua Barat nantinya diserahkan kepada perwakilan Perserikatan Bangsa-bangsa. PBB juga diminta menjadi penengah dalam perundingan antara pemerintah dan perwakilan TPNPB dan United Liberation Movement of West Papua (ULMWP).

Tujuan terbesar TPNPB adalah menggelar referendum agar "rakyat pribumi" Papua bisa menentukan nasib sendiri.

TPNPB mengancam akan melanjutkan perang sampai semua butir tuntutan disetujui oleh pemerintah Indonesia.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dibentuk pada 26 Maret 1973, setelah Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat.

Saat ini aparat gabungan TNI dan Polri telah merencanakan penyerbuan terhadap desa Banti dan Kimbely. Namun pemerintah Indonesia bersikeras mencari jalan keluar damai dari situasi tersebut. Situasi sempat meruncing ketika dua anggota Brigade Mobil ditembak saat berpatroli di Tembagapura Rabu (15/11). akibatnya seorang meninggal dunia.

Polisi mengaku saat ini masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

rzn/yf (tpnpbnews, rtr, ap)