Silakan kunjungi versi beta situs DW. Feedback Anda akan membantu kami untuk terus memperbaiki situs DW versi baru ini.
Kami gunakan cookies untuk memperbaiki penawaran kami bagi Anda. Informasi lebih lanjut bisa Anda baca dalam penjelasan perlindungan data kami.
Nenek moyang manusia modern "Homo sapiens" yang berasal dari Afrika Timur semua berkulit gelap. Migrasi akbar ke seluruh dunia, 100.000 tahun lalu mengubah warna kulit manusia, tergantung lokasi mereka bermukim. Mengapa begitu?
Temuan fosil manusia modern di Israel terbukti yang tertua di luar Afrika. Umurnya sekitar 180.000 tahun. Ini membuka visi migrasi manusia modern keluar Afrika jauh lebih awal dari dugaan. Temuan juga bukti bahwa manusia modern berinteraksi biologis dan budaya dengan ras manusia purba lainnya.
Fokus Inovator edisi ini: Mengungkap kejahatan lewat analisa visual, perubahan iklim memicu migrasi Homo Sapiens dan taman botanik kota Nancy yang penuh inspirasi
Sejarah iklim mengungkap, ratusan ribu tahun silam pemanasan global memicu migrasi Homo Sapiens dari Afrika ke Eropa dan Asia. Seorang pakar geologi Jerman melakukan ekspedisi tanpa henti ke gurun Sahara, dimana tersimpan rekaman dampak perubahan iklim zaman purba.
Sejak kapan manusia menghuni bumi? Pertanyaan kontroversial ini sejak lama mengusik para ilmuwan. Ras manusia, berdasar temuan ilmiah dan bukti evolusi, baru eksis 5 juta tahun lalu dan spesies manusia modern "Homo sapiens" baru muncul sejak ratusan ribu tahun silam.
Manusia modern Homo sapiens ternyata pernah hidup berdampingan dengan Hominin, manusia purba dengan volume otak kecil. Temuan fosil Homo naledi berusia 300.000 tahun di Afrika Selatan picu pertanyaan baru menyangkut evolusi manusia.