1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Selamat Jalan, Eddy Silitonga...

25 Agustus 2016

Penyanyi legendaris Eddy Silitonga tutup usia. Ia sebelumnya menderita penyakit jantung dan diabetes.

https://p.dw.com/p/1JpOG
Foto: YouTube/Asian Boy LSG

Eddy Silitonga menghembuskan nafas terakhirnya di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (25/08/2016). Dikutip dari kompas.com, dokter yang merawatnya, Hamim menceritakan: "Sudah dirawat kurang lebih dua minggu, keluhan sesak napas. Setelah diperiksa menderita jantung dan kencing manis. Komplikasi."

Eddy Silitonga lahirkan di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 17 November 1950. Talenta yang dimilikinya membawa pria yang ngetop dengan lagu “Mama” ini telah menjuarai berbagai festival menyanyi tingkat nasional.

Lagu-lagu lainnya yang juga banyak dikenang masyarakat berjudul: "Kini Kusadari", dan "Jatuh Cinta".

Dilansir dari kompas.com, setelah lulus SMA, Eddy Silitonga merantau ke Jakarta dengan menumpang kapal laut. Di ibukota, ia menjadi kondektur bus kota. Ia “menjajal“ lomba-lomba tarik suara dan berhasil meraih juara keempat dalam Festival Lagu Populer Tingkat Nasional pada 1975. Produser musik dan pencipta lagu (almarhum) Rinto Harahap mengorbitkannya, lewat lagu "Biarlah Sendiri”.

Eddy juga sempat kuliah di Institute of Technology di Mapua, Filipina, selama tiga tahun. Ia juga pernah mencoba untuk berbisnis, meski tak berbuah manis. Uang hasil jerih payahnya pun melayang. Eddy sempat undur diri dari bisnis hiburan, hingga kemudian bangkit lagi dengan mempromosikan lagu-lagu daerah. Anak keempat dari 11 bersaudara ini juga pernah terpilih menjadi Duta Kebudayaan Indonesia.

Kini Eddy berpulang. Jenazahnya di rumah duka RS Fatmawati. Rencananya, jenazah Eddy akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Kandang, Jakarta Selatan, hari Sabtu (27/08/2016).

ap/vlz(kompas.com)