1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Segudang Khasiat Kopi

4 Desember 2018

Penelitian terbaru menunjukkan banyak khasiat kopi. Selain dipercaya menurunkan risiko penyakit jantung, kopi juga berkhasiat melawan radang hati. Namun pro kontra tentang minum kopi masih tetap merebak.

https://p.dw.com/p/39PwN
Symbolbild Kaffee Fairtrade Kaffeebohne
Foto: Fotolia

Kopi terus diteliti khasiatnya. Sebuah riset besar terbaru membuat kepala berita eforia. Kopi diduga adalah obat ajaib. Konsumsi kopi bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan metabolisme hingga 19 persen.

Risiko stroke turun 30 persen. Bahkan kopi disebut anti kanker. Tapi dalam riset besar itu disebutkan, bukti akhir belum ada. Tapi ada indikasinya. Prof. Christian Sina, pakar kedokteran pangan dari rumah sakit Universitas Schleswig Holstein di kota Lübeck mengatakan:"Kesimpulan menunjukan, bahwa riset ini untuk pertama kali menunjukkan, ada efek tersebut, juga bisa ditunjukkan bukti efeknya."

Christian Sina yang pakar kedokteran pangan, adalah pecinta kopi, baiki pribadi maupun dalam profesinya. Ia juga memanfaatkan kopi dalam terapi pasien pengidap penyakit hati. "Untuk penyakit hati, tidak terbantahkan lagi bahwa konsumsi kopi punya efek proteksi. Bukan hanya ampuh melawan radang hati, melainkan juga pada stadium lanjut, fibrose hati. Yakni terbentuknya jaringan parut pada hati", ujar Prof. Christian Sina

Pasien yang mengidap hati berlemak non-alkohol, disarankan meminum hingga 8 cangkir kopi per hari. Dengan begitu, para pasien bisa menarik keuntungan dari satu unsur aktif pada kopi.

Pakar kedokteran pangan dari Lübeck itu menjelaskan lebih lanjut: "Unsur aktifnya adalah kofein yang terkandung di dalam kopi, yang berdampak pada sel tertentu pada hati. Kofein menghambat aktivitas sel ini, dan dengan itu mencegah terbentuknya jaringan parut, yang pada stadium lanjut memicu gagal hati atau sirosis hati."

Kopi lindungi kode genetika

Peneliti di Universitas Kaiserslautern bahkan menemukan, kopi bisa menembus hingga ke gen manusia. Prof. Elke Richling, pakar kimia bahan panmgan dari Universitas Kaiserslautern menerangkan: "Kami bisa tunjukkan, konsumsi kopi secara rutin melindungi DNA. Dalam hal ini bisa berkaitan dengan pencegahan penyakit degeneratif, seperti kanker atau Alzheimer. Ini tentunya hal yang baik."

Untuk meneliti lebih jauh efek ini, para ilmuwan selama 4 minggu memeriksa DNA dalam darah 84 pria responden. Separuh dari responden, meminum 3 cangkir besar kopi tanpa gula setiap hari, separuh lainnya hanya minum air. Selanjutnya diteliti DNA dalam sel responden.

"Ini citra DNA dari dua sel. Di sebelah kiri samar-samar, ini DNA yang rusak, terlihat ada pecahan halus. Dan di kanan sel yang relatif utuh. Kami bisa tunjukkan, kerusakan kecil pada sel bisa direduksi, lewat konsumsi kopi selama 4 minggu pada responden kami", tambah Prof. Elke Richling

Cara mengolah kopi juga berpengaruh pada efeknya. Biji kopi untuk Espresso digongseng lebih lama untuk kopi biasa. Dengan menyangrai lebih lama, biji kopi espresso kehilangan asamnya, dan lebih mudah diterima oleh lambung.

Sedangkan kopi biasa, kandungan Cafestol dan Kahweol-nya lebih kecil. Dua unsur ini berdampak pada tingkat kolesterol. Saat membuat dengan cara difilter, kedua unsur ini menyangkut di kertas filternya. Jadi mereka yang kadar kolesterolnya tinggi, sebaiknya minum kopi biasa yang diseduh memakai filter.

Efek berbeda pada penderita penyakit jantung

Cukup lama para pakar penyakit jantung memusuhi kopi, gara-gara efeknya yang merangsang debar jantung. Tapi kini, saat pemulihan setelah kena serangan jantung, pasien bisa santai munum kopi.

Dr. Melanie Hümmelgen, pakar penyakiit jantung di pusat rehabilitasi pasien di Hamburg memaparkan: "Sebagian mengatakan, setelah minum dua cangkir kopi, jantung berdebar, tekanan darah naik. Mereka harus berhenti minum. Efeknya beda untuk tiap individu. Tapi yang bisa mentolerirnya, boleh minum 3 sampai 5 cangkir sehari agar puas. Dari visi dokter tidak ada alasan untuk melarang mereka."

Tapi ada kekecualian, untuk perempuan yang menderita kerapuhan tulang, ibu hamil dan penderita gangguan ritme jantung. Riset menunjukkan, minum kopi akan berdampak negatif pada kelompok ini. Hingga kini masih terus dilakukan riset, unsur aktif apa dari lebih 1000 komponen penyusun kopi, yang punya efek positif. Juga bagaimana pemanfaatannya di masa depan.

Sementara Prof. Christian Sina menjelaskan lebih jauh: "Kami mencermati, apakah ada kemungkinan bagi kami memperkaya unsur dari kopi? Apakah kami bisa mengekstrasi unsur tersebut dari kopi? Dan kemungkinan membuat obat dari itu? Itulah target para ilmuwan. Hingga saat itu tiba, lebih baik kita duduk nyaman dan menikmati minuman kopi yang enak.

(DW Inovator)