1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sebuah Perpisahan Panjang

Lucas Grahame27 September 2006

Blair berpisah dengan partainya dalam masa depan yang tidak pasti. Namun harus diakui, penutupan kongres Partai Buruh di Manchester merupakan panggung yang paling sesuai untuk Blair di hari terakhirnya. Komentar oleh Lucas Grahame

https://p.dw.com/p/CPBj
Tony Blair pada Pidato terakhirnya
Tony Blair pada Pidato terakhirnyaFoto: AP

Pidato perpisahan Tony Blair menunjukkan dengan jelas sebagai seorang pembicara yang paling berbakat di generasinya, ia tidak akan mudah untuk digantikan. Hal yang benar jika harian-harian utama inggris menyebut pidato Blair dua hari lalu sebagai pidato bersejarah, sebuah prestasi bermutu yang merayakan kesuksesannya dan melupakan kesalahannya, seperti dukungan Blair bagi perang Irak, dilupakan. Para delegasi bertepuk tangan sambil berdiri selama tujuh menit menyambut pidato Blair.

Setelah penampilan sang perdana Menteri, bukan hanya delegasi Partai Buruh melainkan juga publik yang bertanya-tanya mengapa Partai tersebut beberapa minggu lalu memaksa Blair, yang merupakan garansi untuk kesuksesan, untuk turun jabatan.

Perang Irak memang membebani kepopuleran partai ini. Sementara ini, dekatnya hubungan dengan Washington menjadi masalah besar bagi masyarakat. Banyak anggota parlemen yang takut akan kehilangan mandat mereka pada pemilihan selanjutnya, yang akan berlangsung pada 2009. Diskusi tentang pengganti Blair juga sementara ini membawa dampak yang sangat merugikan.

Pengganti Blair sepertinya sudah dipastikan sejak bertahun-tahun, yaitu pendamping politik Blair dan juga menteri keuangan, Gordon Brown. Hanya saja Brown di Manchester telah melewatkan peluangnya untuk menunjukkan dirinya sebagai pengganti yang mantap.

Sejak bertahun-tahun Brown tampil sebagai penyeimbang Blair di Partai Buruh. Sebagai politisi yang menjunjung tinggi nilai-nilai lama partai dan juga seseorang yang memandang dengan kritis semangat reformasi dari „New Labour“ dan para pendukung Blair. Tetapi selama ini ia selalu menghindari posisinya yang jelas dengan mahir.

Banyak yang mengharapkan kejelasan dari pidato Brown di kongres Partai Buruh ini. Apa yang dikatakan terlalu tidak pasti. Ada petunjuk disana sini: Sebuah konstitusi tertulis bisa berguna untuk Inggris, mungkin London seharusnya lebih memberikan kekuasaan kepada daerah-daerah, lebih banyak berupaya melakukan tindakan untuk mencegah pemanasan iklim dan seterusnya.

Tidak ada kata-kata mengenai Eropa. Dengan demikian semakin kuat kecurigaan dari sayap kiri partai ini bahwa Brown – jika ia terpilih – akan melakukan kesinambungan. Ini berarti kelanjutan politik Reformasi Blair. Menurut banyak pengamat politik, hal ini kurang bersangkut paut dengan keadilan sosial yang dituntut Partai Buruh. Mereka berkata bahwa orang dapat lansung memilih Partai Konservatif saja.

Berdasarkan latar belakang ini beberapa anggota kabinet secara terbuka mencalonkan diri melawan Brown. Para saingan ini menyusun rencana untuk era pasca Blair dan memikirkan kemitraan baru. Tetapi, Blair masih belum menghilang. Teman-teman lama Blair di partai ini mempertanyakan lamaran yang diajukan Brown pada kongres di Manchester.

Seorang wartawan diberitakan bagaimana ia mendengar istri Blair, Cherie, mengumpat Gordon Brown sebagai seorang pembohong. Wanita yang dipermasalahkan ini sudah sejak lama meragukan loyalitas tetangganya yang tinggal di Downing Street nomor 11.

Brown masih dapat mengamati kejadian ini dengan tenang. Penampilan besarnya akan muncul pada kongres Partai Buruh selanjutnya. Sampai saat itu ia mempunyai waktu untuk mengembangkan visinya, menjelaskan gagasannya untuk partai ini dan juga untuk mengumpulkan pendukung. Diperkirakan dalam waktu 1 tahun.

Tampaknya hanya Tony Blair yang melihat perpisahannya dari kekuasaan dengan ketenangan dan juga humor. Blair menutup pidatonya dengan sindiran terhadap pernyataan istrinya. Setidaknya ia tidak perlu takut bahwa istrinya akan diam-diam melarikan diri dengan tetangganya, Gordon Brown.