Scolari Hampir Pasti Latih Inggris

Pelatih Portugal asal Brasil, Filipe Scolari, hampir bisa dipastikan akan menggantikan pelatih sekarang Sven Goran Eriksson. Rombongan Badan sepakbola Inggris, FA, sudah melakukan pembicaraan dengan Scolari di Portugal. Namun belum ada yang mau memberikan keterangan terbuka. Scolari sendiri malah langsung mengusir wartawan yang mencoba menanyakan masalah itu. "Tidak ada yang perlu saya katakan. Enyahlah kalian!" Begitu katanya kepada para wartawan.

Ketua FA, Brian Warwick, yang dicegat wartawan di bandara Heathrow, London, tak bisa mengelak. Tapi tak mau berkomentar banyak. Kepada kerumunan wartawan yang memburunya, ia hanya mengatakan:

"Saya memang berada di Lisbon kemarin, berbicara dengan Luiz Felipe Scolari, sebagai bagian dari proses untuk merekrut pelatih tim nasional Inggris berikutnya. Proses itu akan berlangsung dengan cepat".

Kemungkinan penunjukan Scolari sebagai pelatih Inggris akan mengakhiri iklim yang selama berpekan-pekan cukup mengganggu persiapan tim nasional Inggris. Tetapi banyak kalangan sepak bola Inggris menyambutnya dengan nada negatif.

Antara lain dari Howard Wilkinson, yang dua kali menjadi care taker atau pelaksana pelatih sementara tim nasional Inggris, termasuk dalam sebuah pertandingan sebelum kedatangan Sven Goran Eriksson. Katanya, jika benar Scolari yang dipilih, itu merupakan keputusan yang keliru.

Wilkinson: Jika benar, bisa jadi itu merupakan keputusan yang populer. Tapi menurut saya itu bukan keputusan yang tepat untuk sepak bola Inggris dalam jangka panjang.

Kalau memang mau memilih pelatih asing, mengapa tak meminta Arsene Wenger, yang sudah bertahun-tahun tinggal di negeri ini, mengenal baik para pemain Inggris, memiliki catatan hebat dalam karir kepelatihannya. "

Wilkinson menyatakan, Badan sepakbola Inggris seharusnya mengambil langkah yang sejalan dengan tekad untuk selalu mengutamakan pelatih Inggris. Ia mengatakan pula,

"Saya cuma berharap pelatih Inggris diberikan kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka sama baiknya dengan siapapun, bukan cuma di Eropa, tapi di seluruh dunia"