1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Scholz: Rusia 'Kembali Menjadi Ancaman' bagi Eropa

1 Juli 2022

Berlin telah berjanji untuk segera meningkatkan kemampuan militernya. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan tambahan senjata senilai 800 juta dolar AS untuk Ukraina.

https://p.dw.com/p/4DUun
Kanselir Jerman Olaf Scholz
Scholz mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia mengancam tatanan internasional dengan perangnya di UkrainaFoto: GABRIEL BOUYS/AFP

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada Kamis (30/06) bahwa Jerman sedang meningkatkan kemampuan militernya secepat mungkin, mengingat ancaman Rusia terhadap tatanan internasional.

"Melalui kebijakan agresifnya, Rusia sekali lagi menjadi ancaman bagi Eropa dan aliansinya,” kata Scholz, merujuk pada permusuhan negara itu selama Perang Dingin.

Kanselir Jerman itu berbicara pada akhir pertemuan puncak selama tiga hari para pemimpin NATO di Madrid, Spanyol. Pertemuan ini didominasi oleh pembahasan invasi Rusia ke Ukraina.

"Untuk Jerman, ini berarti kami akan terus memperluas kontribusi kami di darat, laut, dan udara," kata Scholz dalam konferensi pers.

Dia mengatakan Jerman akan secara permanen mempertahankan komando laut regional di Laut Baltik, sebuah divisi tank dengan 15.000 tentara, 60 pesawat, dan 20 unit angkatan laut.

Scholz mengatakan Ukraina akan menerima dukungan selama yang diperlukan untuk mempertahankan diri dari Rusia, tetapi dia tidak berspekulasi tentang berapa lama hal itu dimungkinkan.

Scholz juga mengatakan Berlin akan meluncurkan proses ratifikasi bagi Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO minggu ini dan akan menyelesaikannya "dengan sangat cepat."

Apa yang dikatakan pemimpin NATO lainnya?

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut pertemuan puncak itu "bersejarah" dan mengatakan Washington akan segera menyediakan senjata tambahan senilai 800 juta dolar AS (sekitar Rp11,9 triliun) untuk Ukraina.

Pengiriman senjata baru tersebut merupakan bagian dari paket bantuan keamanan dan ekonomi senilai 40 miliar dolar AS (sekitar Rp598,3 triliun) yang disahkan oleh Kongres AS pada bulan lalu. Biden mengatakan itu akan mencakup "sistem pertahanan udara Barat baru yang canggih, lebih banyak artileri dan amunisi, radar kontra baterai, amunisi tambahan untuk sistem roket peluncuran ganda HIMARS yang telah kami berikan ke Ukraina, dan lebih banyak HIMARS yang datang dari negara lain juga."

Biden juga mengatakan bahwa "setiap inci" wilayah NATO akan dipertahankan dan bahwa Ukraina akan didukung dalam perjuangannya melawan Rusia "selama yang diperlukan."

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Inggris akan anggaran pertahanannya dari 2% dari PDB menjadi 2,5% pada tahun 2030 dan mendesak sekutu NATO untuk melakukan hal yang sama.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya akan segera mengirimkan enam howitzer self-propelled CESAR tambahan untuk membantu Ukraina melawan invasi pasukan Rusia.

KTT NATO di Madrid, Spanyol
KTT NATO membahas perluasan kekuatan militer aliansi itu di wilayah timur yang berbatasan dengan RusiaFoto: Yves Herman/REUTERS

Apa lagi yang terjadi pada KTT NATO di Madrid?

Selama pertemuan di Madrid, para pemimpin NATO sepakat untuk meningkatkan komitmen militer di sepanjang sisi timur aliansi NATO yang berbatasan dengan Rusia. Mereka mengumumkan rencana untuk secara besar-besaran memperluas pasukan reaksi cepat NATO dari 40.000 menjadi 300.000 tentara pada tahun depan.

AS mengatakan akan meningkatkan kehadiran militernya di Eropa, dengan pangkalan permanen di Polandia, dua kapal perusak Angkatan Laut yang berbasis di Rota, Spanyol, dan dua skuadron F35 di Inggris.

NATO juga secara resmi mengundang Finlandia dan Swedia untuk menjadi anggota aliansi setelah mengatasi keberatan dari Turki.

NATO Gelar Latihan Perang, Rusia Meradang

Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengatakan kepada DW di Madrid bahwa bergabung dengan NATO "tentu saja membawa keamanan ekstra." Namun, dia juga mengatakan bahwa pemerintah di Helsinki melakukan yang terbaik untuk menghindari "semua provokasi terhadap Rusia dalam keadaan seperti ini," mengatakan kedua tetangga berbagi perbatasan damai dan bahwa Finlandia ingin hal ini tetap terjadi.

Kepala NATO Jens Stoltenberg sebut KTT itu "transformatif"

NATO menghapus status Rusia sebagai "mitra” dan menyebut Mskow telah melakukan "pemaksaan, subversi, agresi, dan pencaplokan" untuk memperluas jangkauannya. Dokumen dalam pertemuan itu juga menyebut "kebijakan koersif" Cina sebagai tantangan bagi kepentingan blok Barat.

"Kita hidup di dunia yang lebih berbahaya dan kita hidup di dunia yang lebih tidak terduga, dan kita hidup di dunia di mana perang panas sedang berlangsung di Eropa," kata Stoltenberg. "Kami ingin menghilangkan ruang untuk salah perhitungan, kesalahpahaman di Moskow, tentang kesiapan kami untuk melindungi setiap inci wilayah NATO. Itu tanggung jawab inti NATO."

rs/ha (Reuters, AFP, AP, dpa)