1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Santoso Masuk Daftar Teroris Global Amerika Serikat

23 Maret 2016

Amerika Serikat memasukkan Santoso dalam daftar teroris global SDGT. Gembong teroris ISIS itu asal Indonesia itu sejak beberapa bulan diburu ribuan aparat gabungan di wilayah hutan Poso.

https://p.dw.com/p/1IIFX
Indonesien Nach den Bombenanschlägen in Jakarta
Foto: Getty images/AFP/Str

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) hari Selasa (22/03) menyatakan, nama Santoso telah ditambahkan ke dalam daftar Specially Designated Global Terorists (SDGT).

"Sebagai konsekuensi dari pencatatan itu, semua bentuk properti di daerah yurisdiksi AS yang mengatas namakan Santoso akan diblokir", demikian disebut dalam pernyataan itu. Warga AS dilarang melakukan transaksi dengan orang-orang yang ada dalam daftar khusus itu.

Santoso disebut sebagai pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT), sebuah kelompok yang sudah masuk di daftar SDGT. Kelompok itu dianggap bertanggung jawab untuk sejumlah pembunuhan dan penculikan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

"Pencatatan ini sekaligus untuk memberitahu masyarakat AS dan masyarakat internasional, bahwa Santoso telah secara aktif terlibat dalam terorisme," kata departemen itu.

Indonesien Nach den Bombenanschlägen in Jakarta
Jakarta setelah serangan teror pertengahan Januari 2016Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara

Daftar SDGT dibuat untuk menjamin "tindakan terkoordinasi Pemerintah AS dan dengan mitra-mitra internasionalnya" untuk meredam kegiatan teroris, termasuk dengan mencegah akses mereka ke sistem keuangan. Pemerintah AS juga berhak melakukan penindakan hukum terhadap mereka.

Di Indonesia, 13 orang tewas dalam kecelakaan helikopter militer hari Minggu lalu (20/03).

Helikopter model Bell 412-EP itu jatuh hari Minggu dari desa Watutau, Kabupaten Poso.

Indonesien Abu Bakar Bashir
Abu Bakar Ba'asyir, ideolog Islam militan dan pemimpin Majelis Mujahidin IndonesiaFoto: picture-alliance/dpa

Helikopter itu membawa 13 tentara dan dan diduga mengalami kecelakaan 35 menit setelah lepas landas dari desa Watutau Kabupaten Poso, kata Pangdam VII Wirabuana, Mayjen Agus Surya Bakti.

Belum diketahui apa yang menyebabkan helikopter yang baru dibeli 3 tahun itu mengalami kecelakaan. Diduga helikopter itu jatuh karena cuaca buruk dan badai.

Lebih dari 2.500 pasukan keamanan, termasuk pasukan elit tentara, melakukan operasi di Poso untuk mengejar gembong teroris Santoso, yang belum diketahui jejaknya.

Setidaknya lima anggota jaringan Santoso terbunuh selama minggu terakhir oleh pasukan keamanan Indonesia. Antara 2001 dan 2002, kawasan Poso pernah dilanda aksi kekerasan antara Kristen dan Muslim yang menewaskan lebih dari seribu orang.

hp/ap (rtr, dpa, ap)