1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Saddam Husein Dieksekusi Hukuman Gantung

30 Desember 2006

Sabtu pagi waktu Irak, mantan Presiden Irak Saddam Husein menjalani hukuman mati dengan cara digantung.

https://p.dw.com/p/CIwS
Detik-detik menjelang eksekusi
Detik-detik menjelang eksekusiFoto: AP

Detik-detik terakhir Saddam Husein di Baghdad Sabtu pagi waktu setempat dilaporkan dalam acara liputan khusus di stasiun televisi pemerintah Irak.

Menurut stasiun televisi Al Irakiya, mantan presiden Irak tersebut dieksekusi dengan menjalani hukuman gantung. Seorang pejabat kementerian luar negeri Irak di sebuah acara televisi menyatakan dirinya hadir dalam peristiwa yang akan difilmkan tersebut. Dia juga mengatakan Perdana Menteri Nuri Al Maliki tidak hadir dalam penjatuhan hukuman mati Saddam Husein dan mengirim seorang wakil untuk menggantikannya.

Usai pelaksanaan hukuman mati, Gedung Putih menyatakan eksekusi hukuman mati Saddam Husein merupakan penegakan keadilan atas kejahatan yang dilakukannya. Eksekusi mantan presiden Irak tersebut disebut sebagai tonggak sejarah bahwa Irak mampu memerintah mandiri dan dapat mempertahankan diri. Namun Presiden Amerika Serikat George W. Bush memperingatkan eksekusi Saddam Husein bukanlah akhir kekerasan di Teluk. Saat peristiwa eksekusi berlangsung, Bush sedang berlibur di peternakannya di Crawford, Texas.

Menjelang pelaksanaan hukuman mati, dilaporkan beberapa persiapan dilakukan. Seorang Imam hadir untuk menuntun Saddam Husein mengucapkan doa dan mendengarkan kata-kata terakhirnya. Sejauh ini lokasi pelaksanaan hukuman gantung tetap dibiarkan rahasia.

Muwaffak Al Rubaie, konsultan keamanan nasional pemerintah Irak yang hadir dalam peristiwa tersebut menggambarkan detik-detik terakhir Saddam Husein pada stasiun televisi Amerika CNN: „Dia berusaha untuk terlihat tegar, tapi pada kenyataannya hancur di dalam. Namun saya tidak dapat menemukan kesedihan di raut wajahnya.“

Sementara itu, para pelarian Irak di Amerika Serikat merayakan eksekusi Saddam Husein sebagai sebuah kemenangan. Imam sebuah mesjid besar di Michigan menyatakan kegembiraannya di depan sekitar 150 pengikutnya: „Ini merupakan malam kebahagiaan, keadilan, keringanan dan malam pembalasan.“

Sudah beberapa jam menjelang penggantungan Saddam Husein, mesjid tersebut dipenuhi orang-orang yang mengibarkan bendera Irak dan menyanyikan lagu kebangsaan negaranya. Laki-laki ini telah kehilangan setengah anggota keluarganya saat Saddam Husein memerintah: „Ini merupakan perasaan luar biasa. Saddam Husein mendapatkan ganjaran sesuai dengan perbuatannya.“

Muwaffak Al Rubaie menambahkan, pelaksanaan eksekusi Saddam Husein berjalan sesuai prosedur: „Saya bangga dengan cara pelaksanaannya. Eksekusi berlangsung sesuai standar internasional, Islam, dan Irak. Saya benar-benar bangga.“