Rusia Gelar Latihan Pertahanan Sipil Besar-besaran
6 Oktober 2016Awal Oktober 2016, Rusia menggelar latihan pertahanan sipil besar-besaran dengan melibatkan 40 juta orang di negaranya. Latihan yang berlangsung selama empat hari itu dimaksudkan untuk menguji koordinasi antara otoritas federal, regional dan lokal untuk keadaan darurat. Militer, perusahaan dan organisasi massa pun ikut serta dalam latihan.
Setiap wilayah Rusia yang terlibat, berlatih menanggapi situasi darurat lewat simulasi potensi risiko bencana. Misalnya, kota Bryansk diuji coba untuk menanggulangi kecelakaan kereta api, wilayah Krasnodar di selatan Rusia – mendapatkan latihan dengan simulasi banjir.
Antisipasi bencana gempa bumi yang diikuti kekakaran di bangunan tempat tinggal, juga akan menjadi bagian dari sistem uji coba. Merka juga melatih sistem koordinasi layanan darurat dalam pencegahanan dan pengendalian kecelakaan kimia.
The Independent menulis, latihan ini juga digelar untuk mengantisipasi ancaman nuklir, kimia dan senjata biologi.
Sekitar dua ratus ribu petugas spesialis penanggulangan bencana dengan melibatkan 40 juta warga yang tersebar di Rusia mengikuti latihan yang digelar oleh kementerian pertahanan sipil, darurat dan pencegahan bencana alam (EMERCOM). Dalam situs website-nya, EMERCOM menulis: "Unit reaksi akan ditugaskan untuk memonitor unsur radiasi, kimia dan biologi di wilayah bencana. Sementara jaringan kontrol laboratorium akan siap siaga.
Simulasi penyelamatan dan pertahahan diri dari kemungkinan perang bom atom tersebut terkait dengan serangan militer Rusia di Suriah, untuk mendukung Presiden Bashar Al- Assad. Duukungan Rusia itu telah banyak menuai kritik internasional.
Selain menggelar latihan pertahanan sipil besar-besaran, Rusia juga ingin membuat sistem perlindungan bawah tanah di Moskow, sebagai bagian dari antisipasi ancaman nuklir.