1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rusia Buka Kembali Pangkalan Militer Di Arktis

Edith Koesoemawiria18 September 2013

10 kapal tempur Rusia berlayar menuju Novosibirsk mengiringi empat kapal pemecah es bertenaga nuklir.

https://p.dw.com/p/19jzV
Foto: AP

Rusia akan membuka kembali pangkalan militer era Soviet yang bertempat Arktis. Begitu ungkap Presiden Vladimir Putin, awal pekan ini. Kepada sejumlah petinggi pertahanan Rusia, Putin mengatakan bahwa lokasi itu penting bagi fase baru pengembangan jalur perlayaran di lautan Arktis. “Langkah ini bertujuan membuka perairan itu sebagai rute internasional dan menjaga sumber alam di kawasan tersebut”

Dua dekade setelah markas itu ditinggal pada tahun 1993, 10 kapal tempur Rusia berlayar menuju Novosibirsk mengiringi empat kapal pemecah es bertenaga nuklir.

Dalam pamer kekuatan yang menegaskan kehadiran tetap angkatan laut Rusia, kapal tempur “Peter yang Agung”, memimpin iring-iringan kapal yang melintasi laut Kara dan Selat Bering di kawasan Utara, yang menghubungkan Eropa dan Asia.

Nordpol Russland Moskau erhebt mit Expedition Anspruch auf Rohstoffe in der Arktis
Moskow eksplorasi sumber alam Kutub UtaraFoto: picture-alliance/ dpa

"Kami tidak hanya membuka markas militer, tapi akan mereparasi landasan pesawat agar siap digunakan dalam keadaan darurat, sejumlah pakar iklim dan hidrologi tengah bekerjasam untuk menjamin keamanan dan efektifitas kerja di rute lautan Arktis.

Rusia melihat peluang meluaskan pertambangan di kawasan Arktis yang diperkirakan menyimpan 20 persen minyak dan gas bumi dunia. Menghidupkan kembali rute pelayaran era Soviet ini merupakan bagian integral dari rencana itu. Sejak beberapa waktu perusahan minyak Rusia, Rosneft,dan ExxonMobil melakukan eksplorasi minyak di kawasan itu.

Temperatur yang semakin tinggi pada musim panas telah melelehkan banyak jalur yang sebelumnya beku, sehingga lebih mudah bagi kapal untuk menerobos. Jalur inipun lebih pendek bagi Rusia, daripada jalur-jalur lalu-lintas air di kawasan selatan.

Sementara itu, sejumlah analis industri dan marinir menilai infrastruktur masih lemah di kawasan itu. Selat-selat sempit dan relatif cetek, serta penggalan gunung es dan badai salju tetap menghambat pelayaran yang menguntungkan.

Kelompok-kelompok pelindung alam kuatir pertambangan di kawasan Arktis akan mempercepat perubahan iklim global.

ek/ab (rtr/dpae)