1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

051011 Afghanistan Karsai Mordpläne

5 Oktober 2011

Jaringan teror Al Qaida berencana membunuh Presiden Afghanistan Hamid Karzai. Upaya tersebut berhasil digagalkan dinas rahasia Afghanistan. Enam orang yang dicurigai terlibat telah ditangkap.

https://p.dw.com/p/12miR
Presiden Afghanistan Hamid Karzai (Foto:Kamran Jebreili/AP/dapd)
Presiden Afghanistan Hamid KarzaiFoto: dapd

Dinas rahasia Afghanistan menyatakan pada hari Rabu (05/10) bahwa mereka berhasil membongkar sel yang merencanakan pembunuhan Presiden Hamid Karzai. Salah seorang dari enam yang ditangkap memiliki kontak langsung dengan Al Qaida dan kelompok militan Haqqani, ditangkap di ibukota Kabul.

Juru bicara dinas rahasia Afghanistan Lutfullah Mashal dalam wawancaranya dengan Deutsche Welle mengatakan, orang yang berhubungan langsung dengan Al Qaida itu bekerja di Universitas Kabul. Seorang tersangka lainnya diketahui bekerja di kantor kepresidenan. Para tersangka diketahui mendapat pelatihan Al Qaida di Waziristan Utara, Pakistan. Mashal mengatakan, "Para tersangka mengaku dikirim ke Kabul untuk melancarkan upaya pembunuhan terhadap Presiden Karzai.

"Kelompok itu Terpelajar dan Tercanggih di Kabul"

Gambar dari situs kepolisian AS, FBI: Sirajuddin Haqqani merupakan salah satu buron teroris paling dicari oleh FBI.(dpa)
Gambar dari situs kepolisian AS, FBI: Sirajuddin Haqqani merupakan salah satu buron teroris paling dicari oleh FBI.Foto: picture-alliance/dpa

Juru bicara dinas intelijen Afghanistan menyebut sel itu sebagai kelompok paling canggih dan terpelajar di Kabul. Empat tersangka memiliki latar belakang pendidikan perguruan tinggi, seorang di antaranya profesor kedokteran di Universitas Kabul. Mashal menambahkan, kelompok itu membantu militan Pakistan yang dikirim ke Afghanistan untuk melancarkan serangan teror.

Lebih lanjut Lutfullah Mashal mengungkapkan, "Dalam penggeledahan rumah para tersangka, kami menemukan bukti yang menyatakan kerja sama mereka dengan organisasi teror Al Qaida. Banyak data mengenai transaksi bank. Sekitar 150 ribu dollar dari luar negeri mengalir ke rekening mereka. Dana yang sebagian dihabiskan sendiri dan sebagian lagi dikirim ke Pakistan."

Afghanistan Menuduh Pakistan Terhubung dengan Militan

Pengunjuk rasa mengusung spanduk anti Pakistan dalam unjuk rasa di Kabul, Minggu (01/10).(Foto:Kamran Jebreili/AP/dapd)
Pengunjuk rasa mengusung spanduk anti Pakistan dalam unjuk rasa di Kabul, Minggu (01/10).Foto: dapd

Aparat berwenang Afghanistan belakangan ini lebih terbuka menuduh Pakistan dan dinas rahasia ISI memelihara hubungan dengan kelompok militan, termasuk Haqqani. Sehari sebelumnya, Afghanistan menuding pemerintah Pakistan memiliki informasi rinci mengenai pembunuhan atas mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani. Pakistan menyangkal, namun tuduhan itu mengakibatkan hubungan kedua negara menjadi renggang.

Kelompok militan Haqqani adalah musuh nomor satu pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika. Dinas rahasia Amerika menuding kelompok tersebut yang mendalangi serangan besar di Kabul, termasuk pemboman atas hotel internasional dan serangan tanggal 12 September lalu terhadap kedutaan Amerika.

Pasukan Afghanistan dan NATO tahun ini sudah melancarkan lebih dari 530 operasi untuk melumpuhkan jaringan Haqqani, yang memiliki hubungan dengan Taliban dan Al Qaida. Pasukan koalisi menyebutkan, tahun ini lebih dari 20 petinggi kelompok Haqqani terbunuh dan lebih dari 1.400 orang yang dicurigai sebagai anggota kelompok radikal itu ditangkap.

dpa/rtr/ap/LS

Editor: Andy Budiman