1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reaksi AS atas Langkah Baru Atom Iran

19 Mei 2010

Amerika Serikat bereaksi setelah hari Senin (17/05) Iran menyepakati pertukaran uranium, dengan mediator Turki dan Brasil.

https://p.dw.com/p/NRyv
Simbol ilustrasi Turki Iran Amerika Serikat dalam sengketa program atom IranFoto: AP/Montage DW

Mengenai perkembangan terbaru sengketa program atom Iran, harian Swiss Tages-Anzeiger menulis:

„Ketimbang mengikuti petunjuk Amerika Serikat, negara-negara berkembang mengambil inisiatif diplomatik sendiri dan dengan demikian mengisyaratkan rasa percaya diri yang baru. Pemanfaatan nuklir untuk tujuan damai, seperti tuntutan banyak negara berkembang, tidak boleh dibatasi. Itulah sebabnya upaya diplomatik Brasil dan Turki memiliki makna. Bahwa Erdogan dan Lula melewati pemerintah Amerika Serikat, seandainya pun sampai gagal, hal itu tidak akan menimbulkan konsekuensi. Masa-masa dimana Washington yang cepat bereaksi dengan menjatuhkan hukuman misalnya kepada Meksiko dan Chile setelah sikap penolakan atas penyerbuan ke Irak, sudah berlalu.“

Sementara harian Italia La Stampa mengomentari usulan Amerika Serikat untuk sanksi lebih ketat bagi Teheran:

"Mula-mula Presiden Amerika Serikat Barack Obama marah, karena menteri luar negerinya Hillary Clinton membiarkan Turki dan Brasil menjadi pusat perhatian dalam masalah program atom Iran, sehari sebelumnya. Jadi bunyi genderang di Washington menjelaskan tanggung jawab atas penghinaan yang dirasakan Obama dibebankan kepadanya. Maka Hillary melakukan serangan balasan dengan caranya sendiri, yang lebih keras. Dan mengumumkan kesepakatan untuk usulan sanksi resolusi yang lebih ketat. Dalam kesepakatan hari Senin lalu dimana Teheran bersedia memperkaya uranium di luar negeri, Obama melihatnya sebagai tantangan langsung terhadap peran pimpinan Amerika Serikat dalam masalah itu. Jalan untuk mempercepat penjatuhan sanksi lebih berat, merupakan jawaban untuk mempertahankan posisi pimpinan ini."

Kapten tim nasional Jerman Michael Ballack yang tidak akan bisa diturunkan sama sekali pada saat Piala Dunia karena cedera pergelangan kaki, membuat syok dunia sepakbola Jerman dan menggemparkan pers dunia.

Harian Amerika Serikat The New York Times berkomentar:

„Jerman kehilangan kapten kesebelasannya. Setelah diganjal keras dalam final Piala Sepakbola Inggris FA-Cup Michael Ballack tumbang. Cedera yang dialami Ballack dapat berpengaruh langsung bagi tim Amerika Serikat, karena di perdelapan final menunggu tim dalam grup yang terdiri dari Jerman, Australia, Ghana dan Serbia. Selain itu Ballack-lah yang menyarangkan gol lewat sundulan kepala yang membuat keunggulan Jerman 1:0, dan berarti tersisihnya Amerika Serikat pada babak perempat final di Piala Dunia 2002 di Korea Selatan.“

Dan terakhir harian Australia The Sun Herald menulis:

„Harapan-harapan Australia dapat melalui fase-fase pertandingan dalam grup D Piala Dunia, semakin besar dengan cedera yang dialami Michael Ballack.“

DK/AR/dpa