1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rapat Darurat Grup Euro Membicarakan Yunani

7 Mei 2010

16 negara zona mata uang Euro mengadakan rapat darurat mengenai tindakan segera menghadapi krisis keuangan di Yunani.

https://p.dw.com/p/NJ4l
Uang logam Euro dari Yunani.
Uang logam Euro dari Yunani.Foto: picture alliance / dpa

Para kepala negara dan kepala pemerintahan pengguna mata uang Euro, dalam KTT darurat di Brussel Jumat (7/5) petang waktu setempat, menyepakati bantuan seluruhnya 80 milyar Euro selama tiga tahun bagi Yunani.

Di bawah tekanan merosotnya nilai tukar mata uang di seluruh dunia dan ancaman terus merosotnya nilai mata uang Euro akibat krisis di Yunani, negara-negara zona Euro juga membicarakan konsekuensinya bagi masa depan mata uang bersama tersebut.

Kanselir Jerman Angela Merkel di Brussel menjelang pertemuan darurat itu mengatakan, "Saya pikir, sekarang kami tidak punya waktu lagi, dan harus segera menanganinya. Kedua, tidak hanya Yunani yang harus mereformasi anggaran negaranya, tapi kami semua harus berusaha agar pakta stabilitas dan pertumbuhan Euro dapat segera diterapkan kembali, dan ketiga bahwa kami bertemu untuk menjamin stabilitas mata uang Euro, yang artinya sekali lagi secara tegas bahwa Euro adalah mata uang bersama kami, tapi juga ke dalam mengetatkan pakta stabilitas dan pertumbuhan Euro, termasuk kemungkinan reformasi Kesepakatan Uni Eropa. Tidak ada jalan lain, menurut saya."

Tuntutan Merkel lainnya, yaitu agar mencabut hak suara negara zona Euro yang mengalami defisit anggaran serius, ditolak tegas oleh para anggota lainnya. Hal tersebut 'berlebihan', demikian dinyatakan Kanselir Austria Werner Faymann. Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak dapat membayangkan jika negara-negara zona Euro berencana untuk melakukan reformasi Kesepakatan Uni Eropa.

Desakan Merkel mengenai penyusunan undang-undang kepailitan yang akan menjebloskan negara-negara yang perekonomiannya goyah ke jurang kebangkrutan, demi menolong mata uang Euro juga ditolak mayoritas anggota zona Euro. Usulan semacam itu saat ini sama sekali tidak berguna, demikian dinyatakan seorang diplomat dari salah satu negara kecil yang menggunakan mata uang Euro.

Kesepakatan yang kemungkinan diterima adalah diperketatnya pengawasan pasar keuangan. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dalam pernyataan tertulis bersamanya telah mendesak untuk diterapkannya hal tersebut.

Sebelum pertemuan darurat di Brussel, Kanselir Merkel sempat membicarakan masalah Yunani dengan Presiden AS Barack Obama lewat telefon. Keduanya menunjukkan sikap berhati-hati dalam menanggapi apakah berbagai upaya mempertahankan stabilitas pasar keuangan itu akan berhasil.

Tujuan resmi pertemuan darurat di Brussel itu adalah mengumumkan paket bantuan keuangan gabungan negara pengguna mata uang Euro dan Dana Moneter Internasional (IMF) senilai 110 miliar Euro.

Hari Jumat (07/05), parlemen dan majelis negara bagian Jerman telah menyetujui pemberian paket bantuan keuangan senilai 22,4 miliar Euro kepada Yunani. Perancis dan Belanda juga menyatakan akan memberikan bantuan keuangan kepada Yunani.

Perdana Menteri Perancis Francois Fillon mengatakan, sinyal dari Brussel mengenai tindakan penyelamatan Yunani akan mengakhiri spekulasi tidak proporsional terhadap negara ini. Ditambahkannya, tidak beralasan jika kemudian pasar juga membidik Spanyol dan Portugal yang sedang terlilit utang.

Pada hari Jumat (07/05), menteri keuangan G-7 juga bertemu untuk membicarakan masalah utang Yunani.

LS/AS/dpa/ap/rtr