1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Putri Diana, Setelah 10 Tahun Berlalu

31 Agustus 2007

10 tahun berlalu sudah sejak kematian tragis Putri Diana dari Kerajaan Inggris, yang terenggut nyawanya akibat kecelakaan di terowongon Pont d’Alma di Paris, Prancis.

https://p.dw.com/p/CT9y
Foto: AP

Hari Jumat (31/08) ini 10 tahun kematian Diana diperingati. Bukan hanya sebagai selebriti atau ikon mode, namun juga sebagai pekerja sosial yang giat. Hidupnya yang penuh lika-liku memancing media sibuk menyorotinya, khususnya pekan ini.Suasana haru menyelimuti Kapel Penjaga yang terletak tak jauh dari Istana Buckingham, Inggris.

Di rumah ibadah ini, satu dekade wafatnya Putri Diana yang juga dikenal sebagai Lady Di, diperingati. Dua putranya, William dan Harry membacakan kesan terhadap sang bunda, sementara Perdana Menteri Gordon Brown dan penyanyi Elton John melantunkan lagu penghormatan. Sekitar seratus anggota kerajaan, dipimpin Ratu Elizabeth mengikuti jalannya upacara peringatan, yang juga dihadiri ratusan tamu lainnya.

Berbagai saluran televisi di Inggris menyiarkan jalannya upacara kebaktian itu. Namun tidak hanya di Inggris, di Jerman misalnya, sejak sepekan lalu berlomba-lomba menyuguhkan bermacam program tentang kehidupan istri pertama Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris itu. .Lebih dari 30 program dalam sepekan ini menyiarkan acara berkaitan dengan Lady Di.

Juru bicara Institut Analisa Media di Köln tidak merasa heran: „Perempuan ini sungguh memikat dengan kisah hidupnya yang tragis. Perempuan cantik dan baik ini menjadi putri dan kemudian menderita bertahun-tahun di kerajaan yang paling terkenal di dunia. Tentu saja media berlomba-lomba menyiarkan kisahnya, untuk meningkatkan rating mereka. Publisitas yang berlebihan itu hanya bisa dibandingkan dengan pembunuhan Jhon F. Kennedy, dan peringatan tentang dirinya. Hanya orang-orang yang istimewa yang dapat memicu publisitas media semacam ini.“

Berbagai jenis program menyiarkan kisah hidupnya. Mulai dari isu perselingkuhan hingga dugaan adanya konspirasi Kerajaan Inggris yang berkaitan dengan kematiannya yang tragis, dalam kecelakaan di Terowongan Pont d’Alma di Paris, bersama kekasihnya Dodi Al Fayed. Namun, penyelidikan pengadilan Perancis dan Inggris selama tiga tahun atas tuduhan konspirasi pembunuhan tidak menemukan bukti yang cukup kuat dalam mendukung klaim tersebut.

Maraknya program di TV pekan ini tentang kehidupan Diana, bagi beberapa orang di Jerman, terasa berlebihan:

"Saya ganti langsung saluran TVnya. 10 Tahun lalu sih masih menarik, tapi sekarang sih tidak./Saya sebenarnya tak begitu tertarik dengan Putri Diana./Saya tidak peduli dengan itu, sebab..okelah ia 10 tahun sudha meninggal, hidupnya penuh penderitaan dikejar-kejar oleh juru kamera, dan lain-lain. Itu cukup berat buat dia. Tapi ya sebaiknya TV menghentikannya sekarang.“

Namun kisah pribadinya yang beriringan dengan sisi sosial, juga mendorong mungkin jutaan orang lain, mengenangnya sebagai sosok yang istimewa. Seorang warga Bonn berujar:

"Dia melakukan banyak kerja amal. Dan perubahan yang dia bawa ke dalam keluarga Kerajaan Inggris, yang juga sangat penting. Ia cantik, selalu terlihat gembira, meski apapun yang terjadi dalam hidupnya. Saya mengaguminya.“

Kerja-kerja amal yang dimaksud misalnya menjadi aktivis HIV/AIDS, anti ranjau darat, dan lain-lain. Citranya yang melekat kuat ini tak mampu membuat media berhenti mengisahkannya.