1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikRusia

Putin Ingin Kelompok BRICS Jadi Pasar Utama Ekspor Rusia

23 Juni 2022

Rusia "secara aktif akan mengarahkan arus perdagangannya," ke kawasan BRICS, kata Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT virtual negara-negara BRICS yang saat ini dipimpin oleh Cina.

https://p.dw.com/p/4D6vU
Presiden Rusia berbicara pada pembukaan KTT virtual BRICS, 22 Juni 2022
Presiden Rusia berbicara pada pembukaan KTT virtual BRICS, 22 Juni 2022Foto: Yin Gang/Xinhua News Agency/picture alliance

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu (22/6) mengatakan, Moskow sedang dalam proses mengalihkan perdagangan dan ekspornya ke negara-negara BRICS sebagai akibat dari sanksi Barat. Hal itu disampaikannya pada pertemuan virtual kelompok BRICS.

Kelompok BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Perekonomian BRICS mencakup lebih dari 40% dari populasi dunia dan hampir seperempat dari produk domestik bruto global.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina 24 Februari lalu, negara-negara Barat memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia, termasuk pembatasan impor minyak asal Rusia. Untuk mengatasi sanksi itu, Rusia berusaha menjalin hubungan lebih dekat dengan Asia guna menggantikan pasar yang hilang di Uni Eropa dan AS.

KTT BRICS September 2021 juga digelar secara virtual karena pandemi corona
KTT BRICS September 2021 juga digelar secara virtual karena pandemi coronaFoto: BRICS Press Information Bureau/AP/picture alliance

Minyak Rusia untuk Cina dan India

Berbicara melalui saluran video pada pembukaan forum bisnis BRICS, Putin kembali mengecam "implementasi permanen sanksi bermotivasi politik " yang bertentangan dengan "akal sehat dan logika ekonomi dasar."

"Para pengusaha negara kita dipaksa mengembangkan bisnis mereka di bawah kondisi sulit, di mana mitra-mitra Barat mengabaikan prinsip-prinsip dasar ekonomi pasar, perdagangan bebas, serta hak milik pribadi yang tidak dapat diganggu gugat," kata Putin.

Dia menyerukan untuk memperkuat hubungan antar anggota BRICS. Vladimir Putin mengatakan, Rusia sedang mendiskusikan peningkatan kehadiran mobil Cina di pasar Rusia serta pembukaan jaringan supermarket India. Sebagai imbal baliknya Cina dan India akan meningkatkan pembelian minyak dari Rusia.

"Pengiriman minyak Rusia ke Cina dan India akan meningkat. Kerja sama pertanian akan berkembang secara dinamis," kata Putin. Demikian pula ekspor pupuk Rusia ke negara-negara BRICS akan naik.

Rusia juga akan mengembangkan "mekanisme alternatif untuk transfer internasional " dengan mitra-mitra BRICS dan membentuk "mata uang internasional alternatif" untuk mengurangi ketergantungan pada dolar dan euro.

Tiga dari anggota BRICS, Cina, India dan Afrika Selatan, memberi suara abstain pada pemungutan suara di PBB untuk resolusi yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden Cina Xi Jinping membuka KTT virtual BRICS
Presiden Cina Xi Jinping membuka KTT virtual BRICSFoto: Ju Peng/Xinhua/AP Photo/picture alliance

Cina: Konflik Ukraina "alarm bagi kemanusiaan”

Konflik di Ukraina telah "membunyikan alarm bagi kemanusiaan," kata Presiden Cina Xi Jinping dalam pidato pembukaan fórum BRICS, yang saat ini diketuai oleh Cina.

"Negara-negara pasti akan berakhir dalam kesulitan keamanan, jika mereka menempatkan kepercayaan buta pada kekuatan mereka, memperluas aliansi militer, dan mencari keselamatan mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain,” kata Xi Jinping.

"Sejarah telah menunjukkan bahwa hegemoni, politik kelompok dan konfrontasi antar blok tidak membawa perdamaian atau stabilitas, tetapi perang dan konflik," lanjutnya.

Cina telah menolak untuk mengeritik serangan Rusia ke Ukraina atau menyebutnya sebagai invasi, namun mengutuk sanksi AS dan Uni Eropa terhadap Rusia dan menuduh Barat memprovokasi Moskow.

KTT virtual BRICS berlangsung sampai hari Kamis (23/6).

hp/as (rtr, afp, ap)