1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Bencana

Kebakaran Pabrik Korek Gas di Sumatera Utara, Puluhan Tewas

21 Juni 2019

Sedikitnya tiga puluh orang tewas akibat kebakaran pabrik korek gas di Langkat, Sumatera Utara. Para korban diduga terkunci dalam ruangan.

https://p.dw.com/p/3KqBB
Streichhölzer
Foto: picture-alliance/dpa/McPhoto

"Berada di sebuah ruangan itu, tidak sempat menyelamatkan diri. Akibatnya para karyawan tersebut terbakar bersama-sama," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Langkat, Satiman, Jumat (21/06).

Namun, Satiman tidak menjelaskan bagaimana para korban bisa terkunci. Jenazah para korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Medan.

"Sudah 30 korban yang dibawa," kata petugas PMI Kabupaten Langkat, Nursyahbudi Setiawan di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan. 

Kebakaran pabrik yang berada di Dusun 4, Desa Sambirejo, Langkat diketahui terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Proses pemadaman berlangsung sekitar 2 jam.

Korban tewas terdiri dari ibu rumah tangga dan anak-anak. Hingga saat ini belum diketahui pemicu munculnya api.

Keluarga datangi RS

Keluarga korban kebakaran di pabrik korek gas atau mancis rumahan di Dusun 4, Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Langkat, Sumatera Utara, (Sumut) mendatangi RS Bhayangkara, Medan. Mereka datang untuk mengecek keberadaan jenazah keluarga mereka yang menjadi korban kebakaran.

Keluarga korban yang datang di antaranya, Faisal Reza (36) yang merupakan suami korban Marlia (35) serta Sofyan (37) yang merupakan suami korban Yuni Fitriani (36) dan ayah dari Shiva Octaviana.

"Saya ke sana apinya masih ada. Tapi kondisi korban sudah koyak-koyak bajunya," ujar Faisal di RS Bhayangkara Medan.

Faisal mengatakan, jarak rumahnya dari lokasi kebakaran sekitar 200 meter. Dia mengaku mengetahui adanya kebarakan saat hendak pergi salat. 

"Pas mau salat tadi. Saya lihat kok ada ramai-ramai. Tahu ada kebakaran saya langsung ke sana," katanya. 

Sementara itu, Sofyan, yang merupakan suami dari korban Yuni Fitriani mengatakan anaknya, Shiva Oktaviana, juga menjadi korban. Dia menyebut anaknya ikut bersama ibunya yang bekerja di pabrik itu. 

"Nggak ada orang di rumah, jadi anak ikut istri kerja," ucapnya.

(sumber: detiknews)