1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PSK Tolak Penutupan Dolly

6 Juni 2014

Penutupan Dolly, di Surabaya, menuai protes. Para pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi di lokalisasi itu tetap menolak kehilangan tempat mereka mencari nafkah.

https://p.dw.com/p/1CDl4
Foto: J.Kristwanto/AFP/GettyImages

Dengan mengenakan atasan ketat dan rok mini, mereka menutupi wajah karena ingin menyembunyikan identitas. Lebih dari 1.000 pekerja seks di Surabaya, hari Kamis (05/06) lalu menggelar aksi, memprotes rencana penutupan salah satu distrik lampu merah terbesar di Asia Tenggara itu.

Komplek pelacuran Dolly yang terletak di Surabaya, selama beberapa dekade telah dibiarkan oleh pemerintah. Tapi kini, walikota Surabaya telah berjanji untuk menutup kompleks itu. Nama “Dolly” diambil dari nama seorang ibu-ibu Belanda yang menjalankan usaha bordil tersebut ketika masa pemerintahan kolonial Belanda.

Aksi protes

Banyak perempuan yang bekerja di Dolly menuturkan, mereka tidak akan mampu untuk mencari nafkah lagi, jika rencana penutupan itu dijalankan. Para perempuan itu biasanya menawarkan layanan mereka, dengan berpose di jendela ruangan yang terang benderang.

Pada hari Kamis (05/06), sekitar 1.200 pekerja seks berbaris melalui distrik, berteriak "Tolak penutupan Dolly" dan "Lindungi hak-hak kami", ujar seorang wartawan AFP yang meliput jalannya aksi. Mereka kemudian menulis surat protes kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan komisi nasional hak asasi manusia.

Symbolbild Computer Tastatur
IlustrasiFoto: Fotolia/Yuri Arcurs

Tak ada pilihan lain

"Para perempuan ini tidak punya pilihan selain untuk bekerja di industri seks untuk mendukung diri mereka sendiri dan memberi makan keluarga mereka," kata Anisa, dari kelompok hak asasi lokal yang mendukung aksi para pekerja seks.

"Mereka tidak dapat menemukan pekerjaan lain karena ketrampilan dan pendidikan mereka rendah. Mereka tidak memiliki pilihan lain selain bekerja di sini," tambah pekerja LSM itu.

Di lain pihak, Walikota Surabaya Tri Rismaharini telah menjanjikan bantuan keuangan bagi para pekerja seks. Ia pun berjanji bahwa pihak berwenang setempat akan mengajari para pekerja seks tersebut dengan keterampilan baru, seperti membuat kerajinan tangan.

ap/ml(afp)