1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hanya Keinginan Tanpa Realisasi?

Anja Fähnle2 Januari 2014

Tiap tahun pasti sama. Antara Natal dan Tahun Baru banyak orang Jerman menetapkan niat dan berjanji kepada diri sendiri, akan dipenuhi di tahun baru. Tapi yang berhasil hanya sedikit. Jadi mengapa tetap dilakukan?

https://p.dw.com/p/1Ak39
Menyambut tahun baru sambil menetapkan niat dan janji kepada diri sendiriFoto: Reuters

"Saya berniat, di tahun yang baru akan pergi secara teratur ke studio fitness", kata Sabine yang berusia 41 tahun. Sementara Hans yang berusia 65 tahun berniat untuk mengurangi jadwal-jadwal di luar kepentingan kerjanya. Seperti mereka, sekitar 40% warga Jerman menetapkan niat saat pergantian tahun, dan berjanji akan melakukannya.

Niat bagus yang paling sering ditetapkan berkaitan dengan pengurangan stres, juga penggunaan lebih banyak waktu untuk keluarga atau teman, juga melakukan lebih banyak olah raga. Demikian hasil jajak pendapat yang dilakukan insitut penelitian Forsa setiap tahun, di akhir 2013. Sejak 2006, Forsa mengumpulkan jawaban dari 3.000 pria dan wanita di seluruh Jerman.

Jürgen Margraf
Jürgen MargrafFoto: picture-alliance/dpa

Tahun baru bagi banyak orang ibaratnya awal baru, kata pakar psikologi dari Bochum Jürgen Margraf. Di baliknya ada prinsip psikologi, dijelaskannya lagi. Yang pertama: niat di awal tahun adalah usaha orang untuk mengontrol hidupnya. Stephan Grünewald, dari institut penelitian pasar di Rheingold Köln sependapat. "Saya membuat gambar diri, sesuai keinginan saya," dijelaskan Grünewald.

Memerangi Diri Sendiri

Alasan kedua adalah, optimisme orang yang tidak tidak selalu realistis, demikian dipaparkan Margraf. Orang merasa pasti bisa mencapai sesuatu, jika benar-benar berniat dan berusaha. Dengan cara itu, orang juga membuka beberapa "zona pertempuran", ujar psikolog Grünewald. Dijelaskannya, jika orang berjanji akan berhenti merokok atau lebih banyak berolahraga, maka orang akan selalu bergelut melawan kecanduan atas nikotin atau kemalasan untuk bergerak. Oleh sebab itu hidup jadi memiliki dinamika lain, walaupun orang bisa gagal setiap saat.

Stefan Grünewald Psychologe 2010
Stefan GrünewaldFoto: picture-alliance/dpa

Kegagalan sering dialami orang. Hanya separuh orang Jerman yang menetapkan niat berhasil melaksanakannya lebih lama dari tiga bulan. Demikian hasil jajak pendapat Forsa untuk tahun 2014. Bagi psikolog Margraf, itu menunjukkan optimisme yang tidak realistis. Sementara bagi pakar dari Köln, Grünewald, itu semacam penipuan diri sendiri. "Karena sebetulnya kita sering sadar, kita tidak akan bisa mempertahankannya," ungkap Grünewald.

Kedua pakar memberi saran, agar niat bisa terus dipertahankan hingga akhir tahun. Menurut Margraf, orang sebaiknya menetapkan rencana bertahap yang kongret, dan membuat catatan jika berhasil. Berolahraga bukan berarti jogging sejauh 10 kilometer pada tanggal 1 Januari, melainkan ditambah sedikit demi sedikit, jelas Margraf. Grünewald juga menganjurkan penetapan target-target awal. Tapi yang lebih penting lagi, target harus realistis.

Dossierbild 2 Ein Vater und sein Sohn
Melewatkan lebih banyak waktu bersama anak atau keluarga jadi salah satu niat yang paling sering dinyatakan di Jerman.Foto: picture-alliance/dpa

Mencatat dan Memperhitungkan dengan Seksama

Ia sendiri selalu menyediakan waktu beberapa jam antara Natal dan Tahun Baru, untuk mencatat target-targetnya di agenda tahun yang baru. Setahun kemudian ia menengok kembali catatannya, tutur Grünewald. Ia bercerita, tujuan utama tahun 2012 adalah menulis buku ketiga, dan itu berhasil dicapainya. Tetapi niat lain, seperti pembaharuan di institut yang dipimpinnya, tidak tercapai.

Jürgen Margraf juga menetapkan niat-niat tertentu, tetapi biasanya bukan tanggal 1 Januari, melainkan pada hari ulang tahunnya. Salah satu niat yang ditetapkannya setiap tahun adalah mengurangi stres. "Itu hanya kadang-kadang tercapai," ujarnya.