1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Proyek Lahan Gratis Untuk Berkebun di Montenegro

Jovana Damjanovic
2 Februari 2022

Tanah gratis untuk menanam buah dan sayuran Anda sendiri? Di Montenegro itu mungkin. Karena konstitusi negara itu menetapkan tata kelola ekologis.

https://p.dw.com/p/46PyE
Proyek kebun sosial Plantadun di Montenegro
Proyek kebun sosial Plantadun di MontenegroFoto: Plantađun

"Konsep taman sosial Ekologika mengikuti contoh lain di seluruh dunia. Salah satu keharusan ekologi, yang merupakan bagian integral dari konstitusi Montenegro - itu jelas dari namanya," jelas Aleksandar Novovic, pendiri taman sosial Ekologika dekat ibukota Montenegro, Podgorica.

Dia telah mengerjakan gagasan itu selama tujuh tahun terakhir di desa kecil Mareza, di mana dia memiliki sebidang tanah seluas 1000 meter persegi. Gagasannya adalah menawarkan kepada sesama warga sebidang tanahnya secara gratis, jika mereka bersedia untuk mengolah dan menggarapnya sambil menjaga lingkungan.

"Secara sosial, warga mendapatkan ruang publik di mana mereka dapat mengatur aktivitas mereka dan memulai inisiatif baru, yang secara alami meningkatkan kerja sama, kohesi, dan inklusi. Dengan menghabiskan waktu di ruang hijau, mereka dapat makan lebih sehat dan meningkatkan tingkat aktivitas rekreasi mereka sendiri ," kata Aleksandar.

Warga dapat memperbaiki kondisi ekonomiya sebagai konsumen dengan memproduksi sebagian dari makanannya sendiri, baik sendirian maupun bekerjasama dengan orang lain. Itulah mengapa ia menyebut Ekologika sebagai taman sosial atau taman komunitas.

Saat ini ada dua taman sosial semacam ini, masing-masing terletak di kota yang berbeda. Dengan sekitar 70 orang yang secara aktif terlibat dalam penanaman dan pemeliharaan tahunan setiap kebun, tampaknya hal ini akan menjadi bukti besar berikutnya di negara dengan populasi hanya 620.000 warga.

Aleksandar Novovic, pendiri Ekologika
Aleksandar Novovic, pendiri EkologikaFoto: DW

Plantadun: sepupu yang lebih muda, tapi tak kalah sukses

Ekologika bukan satu-satunya taman sosial di Montenegro. Berjalan selama dua tahun, taman sosial "Plantadun" di kota pesisir Bar didasarkan pada konsep yang sedikit berbeda. Tidak seperti Ekologika, yang didanai sendiri dan hanya mengandalkan inisiatif dan keterlibatan Aleksandar Novovic, Plantadun adalah proyek percontohan yang didanai oleh Kementerian Sains Montenegro, dengan dukungan tambahan dari tiga organisasi: RaccEduco dan Kadar Plus dari Bar dan New Page dari Podgorica.

Manajer proyek Darko Pekic mengatakan, fokus proyek mereka adalah warga yang punya hobi berkebun, yang akan mendapat kesempatan untuk mengolah lahan pertanian terlantar di daerah perkotaan. "Setiap plantadun diberi jatah taman seluas 25 meter persegi. Masing-masing kebun dikelilingi jalan setapak di keempat sisinya, membentuk semacam akses jalan, sehingga para tetangga dan pekebun bisa melakukan kegiatan pertanian tanpa hambatan,” ujarnya.

Dari hasil kebun, 80% dari hasil panen adalah milik pekebun, 10%  diberikan kepada pemilik lahan yang menyerahkan tanahnya, dan 10% disumbangkan ke kas bersama untuk menutupi pembelian benih untuk musim depan. Pada dasarnya, proyek ini menyediakan semua yang mereka butuhkan: sebidang tanah, benih, air, peralatan, dan gudang peralatan.

Ekologika dan Plantadun juga saling mendukung. Bersama-sama, mereka telah mendirikan rumah kaca yang inovatif, disponsori oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Montenegro.

Proyek kebun sosial Plantadun di Montenegro
Proyek kebun sosial Plantadun di MontenegroFoto: Plantađun

Mengatasi tantangan

Plantadun sempat terhambat oleh terlambatnya penerapan anggaran negara pada tahun 2021, yang membuat proyek tidak dapat mengakses dana. Ketika itu masa depan proyek jadi tidak tentu. Tapi kemudian komunitas tukang kebun datang dengan solusi sendiri.

"Untungnya, kami dapat menyetujui pembiayaan dengan anggota kebun untuk menutupi beberapa biaya utama yang berkaitan dengan persiapan kebun. Terlebih lagi, rencana untuk musim tanam berikutnya telah terlaksana dengan lancar, menunjukkan keberlanjutan dari keseluruhan gagasan,” ungkap Darko Pekic.

Kebun Ekologika tidak menghadapi tantangan seperti itu, karena dilaksanakan di lahan pribadi. Aleksandar Novovic menerangkan, otoritas setempat menolak izin penggunaan lahan negara oleh warga. "Kami telah mengerjakan ini selama tujuh tahun. Pada waktu itu, tidak ada pihak berwenang yang muncul atau menanggapi permintaan kami atas tanah secara memadai."

Aleksandar Novovic maupun Drago Pekic percaya akan masa depan yang lebih baik dan masa depan yang lebih hijau untuk negara dan komunitas mereka. Kelompok ini juga tidak sendirian, ide-ide mereka terus berkembang. Plantadun yang sebelumnya hanya memiliki 19 kavling sebelum pandemi COVID-19, kini sudah memiliki 60 kavling.

(hp/as)