1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Protes Anarkis Warnai Voting Parlemen

12 Februari 2012

Langit Athena menyala Minggu (12/2) malam akibat pembakaran gedung-gedung dalam kerusuhan terbesar di Yunani sejak tahun 2008.

https://p.dw.com/p/142Ie
Bom molotov menarget polisi
Bom molotov menarget polisiFoto: dapd

Sedikitnya 10 gedung, termasuk bioskop, bank, toko dan restoran, hancur terbakar. Puluhan toko juga dijarah dalam kerusuhan yang berawal dari gelombang protes atas voting parlemen terhadap program penghematan yang baru. Puluhan polisi dan sedikitnya 37 pengunjuk rasa terluka dalam bentrokan. Lebih dari 20 demonstran yang diduga berbuat onar telah ditangkap.

Bentrokan terjadi setelah lebih dari 100 ribu pengunjuk rasa berjalan menuju gedung parlemen memprotes program penghematan yang akan merumahkan satu dari lima pegawai negeri di Yunani, dan memotong upah minimum hingga lebih dari seperlima jumlah sebelumnya.

Polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang lebih dulu menyerang dengan petasan dan bom molotov. Banyak dari mereka yang sudah siap dengan masker gas atau tutup muka. Mereka juga melempari hotel-hotel mewah serta pusat perbelanjaan dengan kelereng. Jalanan penuh dengan batu, pecahan gelas dan puing-puing yang terbakar. Sebuah gedung tingkat tiga habis terbakar saat pemadam kebakaran berupaya memadamkan api.

Gas air mata menghadang demonstran
Gas air mata menghadang demonstranFoto: dapd

Hidup berkat bantuan

Sejak Mei 2010, Yunani bertahan dengan dana penyelamatan bernilai 110 miliar Euro dari negara-negara Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF). Saat jumlah tersebut dinyatakan belum cukup, paket penyelamatan kedua disiapkan berjumlah 130 miliar Euro. Perjanjian pertukaran obligasi negara juga disepakati untuk menghapus separuh dari total utang Yunani.

Namun untuk mendapatkan dana penyelamatan kedua, Yunani harus meyakinkan para kreditor akan kemampuan memotong anggaran dan reformasi sektor publik untuk mengatasi bertahun-tahun defisit anggaran serta pemborosan fiskal.

Pemerintahan koalisi yang dipimpin Perdana Menteri Lucas Papademos mengontrol 236 dari total 300 kursi di parlemen. Meski sedikitnya 20 anggota parlemen bersikeras menentang program penghematan yang baru. Menteri keuangan Evangelos Venizelos menekankan, "Pertanyaannya bukan apakah upah dan uang pensiun ini akan dipotong. Tapi apakah kami mampu membayar upah dan uang pensiun bahkan setelah dipotong? Di saat harus memilih antara buruk dan terburuk, anda harus memilih buruk untuk menghindari yang terburuk."

Hari Rabu (15/2), para menteri keuangan zona Euro sudah harus menyetujui dana penyelamatan kedua bagi Yunani. Jika ini tidak terjadi, Yunani tidak akan bisa memulai proses pertukaran obligasi hari Jumat (17/2). Apabila proses pertukaran obligasi belum selesai pada 5 Maret mendatang, pembayaran obligasi yang jatuh tempo tanggal 20 Maret tidak akan terlaksana. Yunani pun akan terpaksa menyatakan bangkrut.

Carissa Paramita/ap/dpa
Editor: Marjory Linardy