1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pro-Kontra Legalisasi Ganja di Jerman Kembali Ramai

Jon Shelton
15 Oktober 2021

Politisi dan pakar kesehatan SPD Karl Lauterbach mengatakan, melegalkan ganja akan melindungi pengguna dari bahan ilegal yang sering mengandung campuran berbahaya. Tapi serikat polisi dan guru menentang gagasan itu.

https://p.dw.com/p/41hMX
Cokelat mengandung Cannabis yang dijual bebas di Praha
Cokelat mengandung Cannabis yang dijual bebas di PrahaFoto: Photoshot/picture alliance

Pakar kesehatan Partai Sosialdemokrat SPD, Karl Lauterbach, mendesak tiga partai yang saat ini membahas kemungkinan pembentukan koalisi pemerintahan untuk melegalkan ganja.

Lauterbach berharap, ketiga partai, yakni SPD, Partai Hijau dan Liberaldemokrat FDP akan melegalkan ganja jika nantinya berkuasa, demikian ia sampaikan kepada harian Jerman Rheinische Post, Rabu (13/10).

"Saya dulu menentang legalisasi ganja selama bertahun-tahun. Tapi sekarang, sebagai dokter, saya sampai pada kesimpulan yang berbeda," kata Lauterbach. Menurutnya, perubahan pandangannya itu antara lain didorong oleh fakta bahwa polisi sekarang sering melaporkan penemuan zat lain yang dicampur ke dalam ganja ilegal..

"Itulah mengapa saya mendukung perumusan undang-undang baru tentang distribusi ganja yang legal dan terkendali kepada orang dewasa," tambahnya.

Semua partai "lampu merah" mendukung legalisasi Cannabis

Banyak pengamat menilai, kemungkinan besar pemerintahan baru Jerman akan terdiri dari SPD (bersimbol warna merah), Partai Hijau, dan FPD (bersimbol warna kuning), yang dijuluki "Koalisi Lampu Merah". Ketiga partai hingga saat ini mendukung gagasan legalisasi ganja. Partai Hijau misalnya, pada tahun 2015 dan 2020 sudah mengusulkan legalisasi ganja sebagai cara untuk meredam perdagangan ganja ilegal.

Dalam wawancara dengan DW bulan Juni lalu, pakar kebijakan obat FDP Wieland Schinnenburg mengatakan bahwa sekitar empat juta pengguna reguler ganja di Jerman terpaksa membeli produk Cannabis dengan kualitas yang tidak jelas di pasar gelap. Selanjutnya dia mengatakan: "Jika negara yang menjualnya secara resmi, itu akan mengumpulkan banyak uang pajak, yang kemudian dapat diinvestasikan dalam pencegahan dan terapi."

Ketiga partai, SPD, Partai Hijau dan FDP memang menyimpulkan bahwa pelarangan konsumsi ganja saat ini tidak berjalan dan hanya meningkatkan kriminalitas dan kegiatan kejahatan terorganisasi. Mereka menyerukan pendekatan baru, yaitu legalisasi, dekriminalisasi, dan regulasi.

Tidak semua pihak setuju gagasan melegalkan ganja

Namun Ketua Serikat Polisi Jerman GdP, Oliver Malchow, mengatakan bahwa konsumsi ganja, khususnya di kalangan muda, dapat menyebabkan masalah kesehatan dan sosial yang serius. Dia menolak legalisasi "obat-obatan lunak", selain alkohol.

Ketua Persatuan Guru Jerman Heinz-Peter Meidinger mengatakan kepada jaringan surat kabar Redaktionsnetzwerk Deutschland, RND: "Contoh dari Belanda menunjukkan bahwa melegalkan obat-obatan lunak juga bisa mengarah pada peningkatan drastis dalam penggunaan obat-obatan keras."

Direktur Asosiasi Medis Dunia WMA, Ulrich Montgomery, juga memperingatkan bahaya legalisasi ganja. "Dari sudut pandang medis, legalisasi ganja harus ditolak," katanya kepada jaringan media Funke Mediengruppe. Menurut Ulrich Montgomery, debat legalisasi ganja yang mencuat saat ini hanya bermotif politik.

Sejauh ini, ganja adalah obat ilegal yang paling banyak dikonsumsi di Jerman, dengan hampir seperempat dari semua orang dewasa mengatakan bahwa mereka pernah mengonsumsinya.

(hp/gtp)