Presiden Terpilih Mesir Dilantik
30 Juni 2012Kandidat dari Ikhwanul Muslimin, Muhamed Mursi, diambil sumpahnya bukan di hadapan parlemen seperti biasanya, melainkan di hadapan Mahkamah Konstitusi. Bulan ini, mahkamah membubarkan Majelis Rendah yang didominasi oleh kelompok Islamis, sebagai langkah mendukung pengaruh militer atas Mesir.
„Hari ini adalah hari kelahiran negara sipil“, demikian tulis harian Al-Gomhuria, koran yang sebelum pecahnya demonstrasi tahun lalu, sengat setia pada Husni Mubarak.
Janji Mursi
„Saya bersumpah kepada Tuhan bahwa saya akan setulus hati melindungi sistem republik dan menghormati konstitusi dan aturan hukum,“ demikian janji yang dilontarkan Mursi pada hari Jumat (29/06), sehari sebelum pelantikannya.
Janji itu disambut dengan sorak sorai para pendukungnya, yang kebanyakan merupakan anggota Ikhwanul Muslimin. Ia menekankan terciptanya „negara sipil, nasionalis dan konstitusional“, tanpa menyebut-nyebut keinginan Ikhwanul Muslimin akan terciptanya negara yang berdasarkan aturan Islam.
Menantang Militer
Di Lapangan Tahrir, Mursi mengatakan,“ Tak ada kekuasaan di atas kekuasaan rakyat…Kini Anda adakan sumber kekuatan itu.“ Pidato itu merupakan tantangan yang jelas terhadap militer, dimana mengemban amanat rakyat dan memandang dirinya sendiri sebagai penjamin atas kepentingan nasional dan negara.
Dewan Militer yang dipimpin Muhamed Hussein Tantawi mengambil alih kekuasaan dari Mubarak yang berhenti dari jabatannya Februari tahun lalu. Bekas menteri pertahanan kabinet Mubarak itu akan menyerahkan jabatannya pada Mursi dalam upacara seremonial di televisi setalah pengambilan sumpah presiden.
dpa/rtr/AP