1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Konflik

Presiden Kyrgyzstan Sooronbay Jeenbekov Mengundurkan Diri

15 Oktober 2020

Presiden Kyrgyzstan Sooronbay Jeenbekov mengundurkan diri pada Kamis (15/10) setelah terjadi kerusuhan akibat sengketa pemilu parlemen. Jeenbekov mengatakan pengunduran dirinya untuk mencegah bentrokan lanjutan.

https://p.dw.com/p/3jxz8
Kirgisistan Sooronbay Jeenbekov wird offiziell kirgisischer Präsident
Presiden Kirgistan Sooronbay JeenbekovFoto: Reuters/Pool/V. Oseledko

Sooronbay Jeenbekov menjadi presiden ketiga Kyrgyzstan yang mengundurkan diri karena krisis politik dan tuntutan masyarakat.

Kyrgyzstan merupakan negara pecahan Uni Soviet yang telah mengalami krisis politik sejak pemilihan parlemen 4 Oktober, ketika kelompok koalisi Jeenbekov mendeklarasikan kemenangan namun ditolak oposisi.

Dalam sebuah pernyataan, Jeenbekov mengatakan khawatir kerusuhan akan pecah jika pengunjuk rasa melakukan aksi protes di kompleks istana kepresidenan. “Aparat militer dan keamanan wajib menggunakan senjatanya untuk melindungi kediaman negara. Darah pasti akan tertumpah. Saya mengimbau kedua belah pihak agar tidak terpancing provokasi, ”ujarnya.

"Saya tidak ingin tercatat dalam sejarah Kyrgyzstan sebagai presiden yang menumpahkan darah dan menembak warganya sendiri," tambahnya.

Setelah hasil pemilu parlemen diumumkan, pendukung oposisi turun ke jalan dan merebut gedung-gedung pemerintah, mendorong pihak berwenang untuk membatalkan pemungutan suara.

Kirgistan I Anhänger von Premierminister Sadyr Japarov 
Pengunjuk rasa meminta Presiden Jeenbekov untuk mundur (14/10)Foto: Andrei Berets/TASS/dpa/picture-alliance

Pada pekan lalu, Jeenbekov berjanji akan mundur. Namun awal pekan dia menunda pengunduran dirinya dan mengatakan akan tetap menjabat hingga pemilihan baru diadakan.

Pada Rabu (14/10), Jeenbekov menerima pilihan parlemen atas Sadyr Japarov sebagai Perdana Menteri. Japarov adalah seorang nasionalis sekaligus tahanan politik yang pekan lalu dibebaskan dari penjara oleh kelompok oposisi.

"Tanpa roh"

Setelah pengunduran diri Jeenbekov, Ketua Parlemen Kanatbek Isayev akan mengambil alih tugas presiden. Namun jika Isayev juga mengundurkan diri, kekuasaan akan diberikan kepada Japarov.

Ratusan pendukung Japarov berkumpul di sekitar kediaman presiden. Saat berita pengunduran diri Jeenbekov sampai kepada mereka, mereka mulai meneriakkan "Parlemen harus pergi!" dan "Isayev harus pergi!".

Juru bicara perdana menteri menolak berkomentar apakah Japarov akan meminta Isayev untuk mundur.

Dastan Bekeshev, seorang anggota parlemen yang tidak mendukung Jeenbekov maupun Japarov mengatakan kepada Reuters melalui telepon “Presiden tidak dapat bertahan. Dia sangat lemah. Tidak ada roh. Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi."

ha/hp (Reuters)