1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jokowi Undang investor Berduit Singapura

28 Juli 2015

Jokowi mengatakan kepada para investor besar Singapura, perekonomian global saat ini "penuh ketidakpastian dan risiko". Jadi inilah waktu terbaik datang ke Indonesia dan "meraup keuntungan besar".

https://p.dw.com/p/1G6Th
Presiden Jokowi disambut Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam hari Selasa (28/07)Foto: picture-alliance/photoshot

Presiden Joko Widodo disambut oleh Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam dalam kunjungan kenegaraan hari Selasa (28/07). Selama di Singapura, Jokowi mengajak para investor besar di negara itu untuk menanamkan investasi di Indonesia. Dia mengingatkan, inilah peluang emas untuk melakukan investasi di perekonomian terbesar Asia Tenggara.

"Dunia kelihatan penuh ketidakpastian dan risiko. Apa artinya?" kata Jokowi ketika berbicara di forum kalangan bisnis dan pejabat pemerintahan. Hadir jajaran eksekutif bisnis Singapura, antara lain direktur utara DBS dan Wilmar International.

"Kita hanya perlu melihat sejarahnya untuk membuktikan bahwa mereka yang menangkap (peluang) itu, mereka yang datang lebih dulu, akan menjadi pihak yang meraup keuntungan paling banyak", kata Jokowi.

Perlu dana besar dari investor asing

Indonesia saat ini membutuhkan dana investasi asing cukup besar untuk membantu pembiayaan berbagai proyek infrastruktur yang sangat penting, selain untuk menutup defisit anggaran dan mendorong kembali pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan.

Investasi asing langsung (foreign direct investmen t- FDI) memang menjadi salah satu andalan bagi pemerintah. Angka FDI Indonesia pada kuartal kedua tahun ini naik 18,2 persen, laju tercepat sejak 2013.

Tapi banyak investor yang sekarang masih bersikap menunggu, karena masih ragu dengan kemampuan pemerintah mengarahkan perkembangan ekonomi ke jalur yang benar. Yang disorot terutama perbedaan pendapat antara Presiden Jokowi dan partai pendukungnya di parlemen, dan sengketa antara instansi-instansi pemerintahan.

"Ya memang benar, kami masih punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan di Indonesia," kata Jokowi. "Namun sebagai pengusaha kita tahu, selalu ada risiko, ketika kita mencari keuntungan."

Sambutan pemerintah Singapura.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong lewat akun probadinya di Facebook menerangkan, Indonesia dan Singapura akan terus berusaha memperbaiki hubungan ekonominya.

"Presiden Joko Widodo tiba hari ini di Singapura. Kami melakukan diskusi yang sangat baik tentang bagaimana meningkatkan kerjasama di bidang turisme dan ekonomi, terutama di zona Batam, Bintan dan Karimun (BBK)."

Kedua negara menandatangani dua memorandum kesepahaman (MoU) dalam bidang kepemudaan, pengembangan olahraga dan pertukaran informasi untuk e-government.

hp/ml (rtr, afp)