1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

ekonomi, politik, krisis, keunagan, konflik,

2 Januari 2015

Tahun 2015 diprediksi akan terus mengikuti tren dari tahun 2014. Masalah lama seperti krisis ekonomi dan konflik Timur Tengah akan terus merongrong. Juga diperkirakan muncul perubahan politik mengejutkan.

https://p.dw.com/p/1EEAE
Symbolbild Welt Internet Kommunikation
Foto: Fotolia/Victoria

Memasuki awal tahun 2015 para pakar politik, ekonomi, demokrasi, lingkungan, sosial dan budaya melontarkan prediksi yang nyaris serupa. Berbagai krisis dan konflik dari tahun 2014 diperkirakan akan terus berlanjut ke tahun 2015. Jika harga minyak mentah terus melorot, diramalkan akan terjadi gejolak sosial dan politik baru di sejumlah negara produsen minyak.

Ekonomi

Pandangan terutama diarahkan ke zona mata uang Euro, yang secara umum terancam terjerumus ke dalam resesi. Krisis keuangan masih akan menghantui sejumlah negara di zona Euro. Yunani tetap akan terpuruk, menimbang krisis politik yang kini membarengi krisis utang. Jerman yang jadi penghela ekonomi Euro kini mulai terengah-engah menanggung beban berat dari krisis di negara lain. Sementara di Asia, Jepang masuk masa stagnasi. Cina yang kinerja ekonominya terbesar kedua sedunia, kini mulai menunjukkan turunnya konjunktur. Sementara Amerika Serikat masih terus terbelit krisis lama, walau di sektor lapangan kerja mulai terlihat geliat positif. Secara umum, ekonomi global pada 2015 masih mengalami kelesuan.

Eurokrise Spanien Symbolbild
Zona Euro terancam resesi akibat krisis keuangan di sejumlah negara anggota.Foto: picture-alliance/dpa

Politik

Konflik dan krisis juga masih akan mewarnai tahun 2015. Konflik di Timur Tengah terutama aksi brutal milisi teror Islamic State di Irak dan Suriah-ISIS masih akan berlanjut. Begitu juga aksi serangan Taliban di Afghanistan atau Pakistan diprediksi akan naik pasca penarikan mundur pasukan aliansi internasional, ISAF. Di Eropa, konflik Ukraina dan Rusia akan terus membuat pusing para politisi. Jatuhnya harga minyak mentah di pasar dunia, diduga akan memicu destabiliasasi baru di negara-negara produsen yang dikuasai rezim, mulai dari Guinea di Afrika sampai ke Venezuela di Amerika Latin. Amerika Serikat akan makin kehilangan pengaruh di Timur Tengah atau hegemoninya di Asia, karena presiden Obama kini ibaratnya jadi bebek lumpuh. Pada pokoknya, tahun 2015 masih akan terimbas gempa bumi politik dan guncangan dari tahun 2014.

Islamischer Staat Propaganda NEUZUSCHNITT
Konflik bersenjata dan teror kelompok semacam ISIS terus mengintai.Foto: picture alliance/abaca

Sosial dan Kemasyarakatan

Terutama tekanan gelombang pengungsi akibat konflik dan krisis di Timur Tengah dan Afrika ke Eropa akan terus memicu ledakan sosial di tahun 2015. Di sejumlah negara mulai marak aksi protes warga yang menamakan dirinya pembela nilai Eropa dengan mengusung moto anti Islam dan kebencian terhadap warga asing atau anti politik suaka. Sementara di sisi lannya, sumber ketegangan sosial yakni konflik dan krisis di Timur Tengah dan Afrika tetap tidak terselesaikan.

Pegida Demonstration in Dresden
Masalah sosial picu maraknya sikap anti warga asing dan anti Islam.Foto: picture-alliance/dpa/M. Hiekel

Teknik dan Kesehatan

Optimisme terus merebak di bidang teknologi dan kesehatan. Terutama perang melawan wabah penyakit infeksi yang mematikan jutaan orang tiap tahunnya mulai menunjukan titik cerah. Vaksin Ebola sukses diujicoba. Vaksin malaria juga tunjukkan harapan. Walau belum bisa disembuhkan, wabah AIDS mereda dan angka kematian turun. Manusia berhasil mendaratkan robot di komet. Juga teknik energi alternatif dan perlindungan iklim makin maju, yang ditunggu kini tinggal kesepakatan penurunan emisi yang mengikat.

Ebolaforschung in Marburg
Harapan cerah dalam riset vaksinasi Ebola.Foto: picture-alliance/dpa/ Thomas Strecker

as/ml (dw,afp,rtr,ap,dpa)